Jakarta (MI) : Pesawat terbang asli rancang bangun putra
putri Indonesia, N219 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
sudah dilirik oleh para calon pembeli.
Para calon pembeli berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemesan terbanyak pesawat ini adalah Lion Air, sebagai maskapai penerbangan berbiaya murah.
"Lion Air akan membeli 50 pesawat dan komitmen mereka untuk menambah jumlah pembelian menjadi 50 pesawat," ungkap Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (Persero) Andi Alisjahbana saat ditemui di Kantor LAPAN Rawamangun Jakarta, Selasa (25/02/2014).
Selain dengan Lion Air, PTDI juga mendapatkan pesanan pesawat dari PT Merpati Nusantara Airlines dan Nuansa Buana Air (NBA).
"Kita punya Letter of Intent (LoI) untuk NBA sebanyak 30 pesawat dan Merpati dengan 20 pesawat 8 bulan yang lalu," imbuhnya.
Ada juga peminat dari Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin membeli pesawat jenis ini. Pemda Papua dan Papua Barat telah memesan 15 pesawat N219. Selain itu, Pemda Aceh masih dalam negosiasi sebanyak 6 pesawat, Pemda di Sulawesi sebanyak 6 pesawat dan Riau 4 pesawat.
Menurut Andi, Pemda yang ingin membeli pesawat ini akan diarahkan untuk bekerjasama dengan maskapai penerbangan yang sudah memiliki AOC (Air Operator Certificate).
Para calon pembeli berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemesan terbanyak pesawat ini adalah Lion Air, sebagai maskapai penerbangan berbiaya murah.
"Lion Air akan membeli 50 pesawat dan komitmen mereka untuk menambah jumlah pembelian menjadi 50 pesawat," ungkap Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (Persero) Andi Alisjahbana saat ditemui di Kantor LAPAN Rawamangun Jakarta, Selasa (25/02/2014).
Selain dengan Lion Air, PTDI juga mendapatkan pesanan pesawat dari PT Merpati Nusantara Airlines dan Nuansa Buana Air (NBA).
"Kita punya Letter of Intent (LoI) untuk NBA sebanyak 30 pesawat dan Merpati dengan 20 pesawat 8 bulan yang lalu," imbuhnya.
Ada juga peminat dari Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin membeli pesawat jenis ini. Pemda Papua dan Papua Barat telah memesan 15 pesawat N219. Selain itu, Pemda Aceh masih dalam negosiasi sebanyak 6 pesawat, Pemda di Sulawesi sebanyak 6 pesawat dan Riau 4 pesawat.
Menurut Andi, Pemda yang ingin membeli pesawat ini akan diarahkan untuk bekerjasama dengan maskapai penerbangan yang sudah memiliki AOC (Air Operator Certificate).
"Pemda juga memiliki masalah transportasi dengan harga pesawat yang
murah ini mereka berminat. Tetapi harus punya AOC bisa kerjasama antara
pihak Kabupaten dengan operator," jelasnya.
Sementara itu menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ada calon pembeli dari luar negeri yang berminat membeli pesawat N219.
Mereka adalah Militer Thailand memesan 20 pesawat untuk keperluan pengawas pantau. Sedangkan TNI AL memesan 1 skuadron N219 sebanyak 9-15 pesawat.
Rencananya jika tak ada aral melintang N219 bisa mengudara tahun 2016. Setelah proses sertifikasi, pesawat ini akan dijual ke dalam maupun luar negeri.
Sementara itu menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ada calon pembeli dari luar negeri yang berminat membeli pesawat N219.
Mereka adalah Militer Thailand memesan 20 pesawat untuk keperluan pengawas pantau. Sedangkan TNI AL memesan 1 skuadron N219 sebanyak 9-15 pesawat.
Rencananya jika tak ada aral melintang N219 bisa mengudara tahun 2016. Setelah proses sertifikasi, pesawat ini akan dijual ke dalam maupun luar negeri.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment