Solo (MI) : Anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kopral
Kepala Partika Subagyo kembali beraksi. Prihatin dengan kondisi Kota
Solo akibat erupsi Gunung Kelud, tentara yang tak mau naik pangkat
tersebut membersihkan Jalan Slamet Riyadi dari sisa abu vulkanik Gunung
Kelud.
Uniknya, pria yang akrab disapa Kopral Bagyo tersebut membersihkan jalan selama 24 jam tanpa makan. Aksi tersebut dilakukan mulai Jumat (21/2) pukul 09.00 hingga Sabtu (22/2) pukul 09 WIB. Bersama beberapa rekannya dari Kompak (komunitas peduli kemasyarakatan) Bagyo menyapu Jalan Slamet Riyadi, mulai dari Kleco hingga Bundaran Gladag.
"Saya prihatin melihat jalan yang masih kotor dengan abu, meski sudah dibersihkan. Bencana ini peringatan buat kita di dunia ini. Saya juga mengingatkan masyarakat agar peduli dengan alam dan lingkungan. Kalau kita peduli alam, pasti alam juga akan peduli pada kita," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, Bagyo mengaku tidak makan sama sekali, dia hanya minum air putih. Lokasi jalan Slamet Riyadi dipilih lantaran merupakan jalan utama yang merupakan representasi Kota Solo.
Selain menyapu 24 jam, Kopral Bagyo kerap melakukan berbagai aksi nyentrik. Antara lain mengelilingi Mangkunegaran 24 jam, berlari mengelilingi Monumen Nasional (Monas) 25 jam dan push up 23 jam serta sejumlah aksi lainnya.
Uniknya, pria yang akrab disapa Kopral Bagyo tersebut membersihkan jalan selama 24 jam tanpa makan. Aksi tersebut dilakukan mulai Jumat (21/2) pukul 09.00 hingga Sabtu (22/2) pukul 09 WIB. Bersama beberapa rekannya dari Kompak (komunitas peduli kemasyarakatan) Bagyo menyapu Jalan Slamet Riyadi, mulai dari Kleco hingga Bundaran Gladag.
"Saya prihatin melihat jalan yang masih kotor dengan abu, meski sudah dibersihkan. Bencana ini peringatan buat kita di dunia ini. Saya juga mengingatkan masyarakat agar peduli dengan alam dan lingkungan. Kalau kita peduli alam, pasti alam juga akan peduli pada kita," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, Bagyo mengaku tidak makan sama sekali, dia hanya minum air putih. Lokasi jalan Slamet Riyadi dipilih lantaran merupakan jalan utama yang merupakan representasi Kota Solo.
Selain menyapu 24 jam, Kopral Bagyo kerap melakukan berbagai aksi nyentrik. Antara lain mengelilingi Mangkunegaran 24 jam, berlari mengelilingi Monumen Nasional (Monas) 25 jam dan push up 23 jam serta sejumlah aksi lainnya.
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment