Jakarta (MI) : Pagi tadi, Selasa (25/2), di Jakarta, Wakil
Perdana Menteri Rusia Dmitry O. Rogozin menemui Menteri Pertahanan
Purnomo Yusgiantoro. Pertemuan tertutup ini dijalankan sebelum Rogozin
menghadiri Sidang Komite Bersama ke-9 yang lebih banyak membahas aspek
kerja sama ekonomi di Hotel Ritz Carlton, Kuningan.
Tangan kanan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev ini membenarkan
kalau dia sempat membahas potensi kerja sama bidang militer dengan
Purnomo. Cuma dia enggan merinci apa saja detail pembicaraan yang
dibahas kedua pihak.
"Memang kita mengadakan pertemuan dengan Menhan Purnomo, tapi tentu
saja kerja sama militer bukan suatu isu yang mudah diumumkan kepada
masyarakat," ujarnya saat jumpa pers.
Kendati tak mau merinci apa saja penjajakan konkret kerja sama
militer antara Rusia-Indonesia, Rogozin mengungkapkan pihaknya jelas
punya keunggulan dalam aspek teknologi alat utama sistem pertahanan
negara (alutsista).
Dia tidak menampik bila perusahaan penerbangan unggulan Rusia, Sukhoi, hendak berekspansi lebih jauh di Tanah Air. Selain lini pesawat tempur, pabrikan pesawat itu sudah mengekspor angkutan penumpang juga lewat seri Superjet.
Rogozin berjanji, Sukhoi dan pabrikan lain akan menanamkan modal di Indonesia, bukan sekadar berjualan.
"Di bidang industri penerbangan kita siap mendirikan pusat pelayanan
pesawat terbang bersama, juga siap bekerja sama dengan perusahaan
nasional dalam hal produksi suku cadang," tegasnya.
Negara yang dulu bernama Uni Soviet ini membuka peluang untuk
penjualan senjata ataupun alat tempur. Tapi, teknologi militer Rusia,
diklaimnya bisa digunakan buat kepentingan sipil.
"Dalam hal kerja sama militer memang ada prospek sangat cerah, dalam
alih teknologi terutama yang punya makna berganda. Artinya bisa
dimanfaatkan baik untuk tujuan militer maupun sipil," kata Rogozin.
Rusia menyatakan, beberapa tahun terakhir gencar memproduksi
persenjataan buat matra Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Dari dua
bidang itu, terbuka peluang bila TNI ingin membeli produksi alutsista
Rusia.
"Alutsista yang kami pakai sekarang canggih. Mutunya jauh lebih unggul, dibandingkan negara-negara Barat lainnya," kata Rogozin.
Selain alat tempur, Rusia juga punya sistem pertahanan lain, mulai
dari teknologi mikorelektronik, detektor bawah air, sampai wahana
antariksa. Semuanya siap dikembangkan bersama, bila memang pemerintah
Indonesia tertarik.
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment