Tuesday, November 25, 2025

TNI Siapkan 12.000 Prajurit untuk Misi Perdamaian di Gaza

 


JAKARTA (MI) : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tengah mempersiapkan sebanyak 12.000 prajurit untuk bergabung dalam pasukan perdamaian yang direncanakan dikirim ke Gaza. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kolonel Donny Pramono, yang menegaskan bahwa TNI AD mendapatkan porsi terbesar dibandingkan dua matra lainnya dalam rencana pengerahan total 20.000 personel.

Menurut Donny, proyeksi awal menunjukkan bahwa sekitar 60 persen dari total pasukan perdamaian akan berasal dari TNI AD. “Rencana awal memproyeksikan bahwa dari total sekitar 20.000 pasukan perdamaian, porsi TNI AD berada pada kisaran 60 persen atau sekitar 12.000 personel,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (26/11/2025).

Sementara itu, dua matra TNI lainnya juga ambil bagian dalam misi ini. TNI Angkatan Laut (AL) diproyeksikan berkontribusi sekitar 25 persen, sedangkan TNI Angkatan Udara (AU) sekitar 15 persen. Meski demikian, Donny menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat awal. Penetapan komposisi akhir akan ditentukan oleh Markas Besar (Mabes) TNI, menyesuaikan dengan kebutuhan misi serta perkembangan situasi di lapangan.

Lebih lanjut, Donny memastikan bahwa TNI AD siap melaksanakan setiap keputusan negara terkait misi kemanusiaan ini. “Seluruh prosesnya terus dipersiapkan dengan cermat, hati-hati, serta terintegrasi dengan dua matra lainnya. Kami memastikan setiap langkah tetap berada dalam satu komando dan satu kebijakan,” ujarnya.

Instruksi Presiden dan Langkah Kementerian Pertahanan

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana mengirim pasukan perdamaian menuju Gaza melalui Yordania. Menurut Sjafrie, pemerintah menyiapkan pengerahan pasukan dalam jumlah besar karena Indonesia juga tengah memperkuat kapasitas pertahanannya di dalam negeri.

“Presiden Prabowo menyiapkan pasukan cukup besar karena, sebagaimana teman-teman tahu, kita sedang menyiapkan juga pembangunan kekuatan kita di Indonesia yang juga sedang kita tingkatkan,” kata Sjafrie di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Ia menambahkan bahwa pengiriman 20.000 prajurit tersebut akan diprioritaskan pada personel dengan keahlian khusus, terutama di bidang kesehatan dan konstruksi. Keahlian ini dinilai sangat penting mengingat situasi kemanusiaan di Gaza yang membutuhkan dukungan medis dan rekonstruksi fasilitas publik.

Mendukung Upaya Perdamaian Palestina–Israel

Rencana ini muncul setelah pemerintah menilai adanya perkembangan positif berupa gencatan senjata dan pelucutan senjata antara Palestina dan Israel. Kehadiran pasukan perdamaian Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas situasi damai agar dapat bertahan lebih lama, sekaligus membuka ruang bagi tercapainya solusi politik melalui perundingan lebih lanjut.

Dengan kesiapan 20.000 personel dari tiga matra TNI, Indonesia menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam menjaga perdamaian internasional, terutama di kawasan yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan berkepanjangan seperti Gaza.

No comments:

Post a Comment