Jakarta (MI) : Tentara Nasional
Indonesia berencana menambah personelnya yang bertugas menjaga
perdamaian dalam misi Persatuan Bangsa-Bangsa. Para prajurit TNI
tersebut akan bertugas di negara-negara berkonflik ataupun selepas
konflik, seperti Libanon, Sudan, dan Haiti.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksaman Marsetio, saat ini ada 1.569 personel TNI yang bertugas dalam misi perdamaian PBB. "Ditambah pengiriman KRI Frans Kaisiepo berjumlah 100 personel, jadi total 1.669 personel," kata Marsetio, Jumat, 28 Februari 2014, di Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, setelah melepas KRI Frans Kaisiepo ke Lebanon.
Menurut dia, berdasarkan perintah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, sebentar lagi anggota pasukan Angkatan Darat berjumlah 800 orang juga akan dikirim ke Darfur, Sudan. Ditambah satuan tugas helikopter dengan 120 personel. "Jadi nanti total bisa mencapai sekitar 2.800 personel."
Menurut Marsetio, menjadi kehormatan bagi TNI karena bisa mengirim pasukan ke luar negeri dalam misi perdamaian PBB. Bantuan pasukan ini, kata dia, merupakan komitmen TNI dan Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia.
Hari ini, KSAL Laksamana Marsetio memberangkatkan KRI Frans Kaisiepo ke Libanon, Timur Tengah. Kapal perang ini membawa 100 personel TNI yang terdiri atas 88 anak buah kapal, tujuh pilot helikopter penerbang Angkatan Laut, serta masing-masing satu perwira kesehatan, satuan Komando Pasukan Katak, penyelam, perwira intelijen, dan perwira penerangan. Kapal korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modulary Approach) dikomandani Letnan Kolonel Laut Ade Nanno Suwardi.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksaman Marsetio, saat ini ada 1.569 personel TNI yang bertugas dalam misi perdamaian PBB. "Ditambah pengiriman KRI Frans Kaisiepo berjumlah 100 personel, jadi total 1.669 personel," kata Marsetio, Jumat, 28 Februari 2014, di Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, setelah melepas KRI Frans Kaisiepo ke Lebanon.
Menurut dia, berdasarkan perintah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, sebentar lagi anggota pasukan Angkatan Darat berjumlah 800 orang juga akan dikirim ke Darfur, Sudan. Ditambah satuan tugas helikopter dengan 120 personel. "Jadi nanti total bisa mencapai sekitar 2.800 personel."
Menurut Marsetio, menjadi kehormatan bagi TNI karena bisa mengirim pasukan ke luar negeri dalam misi perdamaian PBB. Bantuan pasukan ini, kata dia, merupakan komitmen TNI dan Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia.
Hari ini, KSAL Laksamana Marsetio memberangkatkan KRI Frans Kaisiepo ke Libanon, Timur Tengah. Kapal perang ini membawa 100 personel TNI yang terdiri atas 88 anak buah kapal, tujuh pilot helikopter penerbang Angkatan Laut, serta masing-masing satu perwira kesehatan, satuan Komando Pasukan Katak, penyelam, perwira intelijen, dan perwira penerangan. Kapal korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modulary Approach) dikomandani Letnan Kolonel Laut Ade Nanno Suwardi.
Sumber : TEMPO
Kalo spt ini, pasukan yg tugas ke luar negri jumlahnya bertambah besar sampai ribuan personil tersebar di beberapa negara, maka fasilitas kapal induk minimal helicopter carrier utk TNI akan sangat membantu.
ReplyDeleteKalau menurut saya diperbanyak kapal LPD karena biayanya sangat ringan bila dibanding dg kapal induk, kalau kita sdh bisa mengembangkan tonase yg lebih besar lagi PT Pal baru kita boleh membuat kapal induk dan saya kira tdk lama lagi kita sdh masuk pembuatan kapal kelas berat. Hrs dipersiapkan reaktor nuklir utk bahan bakarnya, saya kira tinggal menunggu waktu dr pres yg berani mengambil keputusan yg paling berani. Salam..............
ReplyDelete