Thursday, February 20, 2014

Pangdam : Tidak Ada Tambahan Pengamanan Perbatasan RI-PNG

Tidak Ada Tambahan Pengamanan Perbatasan

Jayapura (MI) : Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Christian Zebua menegaskan bahwa tidak ada tambahan personel untuk pengamanan di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) pasca-hilangnya lima nelayan Kabupaten Merauke yang diduga akibat ulah oknum tentara PNG.

"Kami berencana akan meminta izin ke otoritas di PNG untuk menerjunkan personel yang akan mencari kelima nelayan Indonesia yang sampai saat ini masih belum diketahui nasibnya," katanya kepada Antara di Sentani, Kamis.

Menurut dia, untuk pengamanan di wilayah perbatasan tetap dilakukan, meskipun beberapa waktu yang lalu ada lima nelayan yang berasal dari Kabupaten Merauke yang belum ditemukan.

Saat ini, pihaknya sedang mencoba mengomunikasikan guna meminta izin agar dapat mencari masyarakat yang hilang tersebut dan saat ini masih dalam proses.

"Hingga saat ini hubungan antara RI dan PNG masih baik-baik saja pascakejadian tersebut dan kasus ini juga masih sementara diselesaikan secara baik antara satuan operasional di bawah, dan diharapkan masyarakat tidak terlalu resah, karena kasus ini akan segera diselesaikan," ujarnya.

Pangdam Christian menuturkan sementara ini kasus tersebut sedang diselesaikan yang juga diharapkan pada tingkat yang lebih tinggi juga melakukan suatu koordinasi, sehingga masyarakat dapat mengetahui duduk permasalahannya dengan jelas, baik masyarakat RI maupun masyarakat PNG.

"Kasus ini akan tetap diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga hasilnya nanti dapat memuaskan kedua belah pihak," tukasnya.

Ia menambahkan untuk proses pencariannya sendiri, saat ini TNI Angkatan Laut dan tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap kelima nelayan yang hilang tersebut dan konsulat jenderal pun turut dilibatkan untuk berkoordinasi dengan pihak PNG agar dapat dilibatkan terkait teknis di lapangan.

Sebelumnya, tentara PNG diduga membakar kapal milik nelayan asal Kabupaten Merauke, Papua. Pembakaran itu diduga akibat para nelayan melanggar batas wilayah perairan negara tetangga. Kapal itu berpenumpang 10 orang nelayan.

Lima di antaranya selamat setelah berenang ke daratan, sementara lima lainnya hilang. Mereka dikabarkan tewas tenggelam karena kelelahan berenang.

Dalam kejadian tersebut, tentara Papua Nugini mengambil uang dari nelayan Indonesia sebanyak 160 kina atau sekitar Rp170 juta, satu karton rokok dan dua jerigen bahan bakar.
Sumber : Asatunews

No comments:

Post a Comment