Jayapura (MI) : Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayor
Jenderal (Mayjen) TNI Christian Zebua menegaskan bahwa tidak ada
tambahan personel untuk pengamanan di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini
(PNG) pasca-hilangnya lima nelayan Kabupaten Merauke yang diduga akibat
ulah oknum tentara PNG.
"Kami berencana akan meminta izin ke otoritas di PNG
untuk menerjunkan personel yang akan mencari kelima nelayan Indonesia
yang sampai saat ini masih belum diketahui nasibnya," katanya kepada
Antara di Sentani, Kamis.
Menurut dia, untuk pengamanan di wilayah perbatasan tetap
dilakukan, meskipun beberapa waktu yang lalu ada lima nelayan yang
berasal dari Kabupaten Merauke yang belum ditemukan.
Saat ini, pihaknya sedang mencoba mengomunikasikan guna
meminta izin agar dapat mencari masyarakat yang hilang tersebut dan saat
ini masih dalam proses.
"Hingga saat ini hubungan antara RI dan PNG masih
baik-baik saja pascakejadian tersebut dan kasus ini juga masih sementara
diselesaikan secara baik antara satuan operasional di bawah, dan
diharapkan masyarakat tidak terlalu resah, karena kasus ini akan segera
diselesaikan," ujarnya.
Pangdam Christian menuturkan sementara ini kasus tersebut
sedang diselesaikan yang juga diharapkan pada tingkat yang lebih tinggi
juga melakukan suatu koordinasi, sehingga masyarakat dapat mengetahui
duduk permasalahannya dengan jelas, baik masyarakat RI maupun masyarakat
PNG.
"Kasus ini akan tetap diselesaikan sesuai dengan aturan
yang berlaku sehingga hasilnya nanti dapat memuaskan kedua belah pihak,"
tukasnya.
Ia menambahkan untuk proses pencariannya sendiri, saat
ini TNI Angkatan Laut dan tim gabungan masih melakukan pencarian
terhadap kelima nelayan yang hilang tersebut dan konsulat jenderal pun
turut dilibatkan untuk berkoordinasi dengan pihak PNG agar dapat
dilibatkan terkait teknis di lapangan.
Sebelumnya, tentara PNG diduga membakar kapal milik
nelayan asal Kabupaten Merauke, Papua. Pembakaran itu diduga akibat para
nelayan melanggar batas wilayah perairan negara tetangga. Kapal itu
berpenumpang 10 orang nelayan.
Lima di antaranya selamat setelah berenang ke daratan,
sementara lima lainnya hilang. Mereka dikabarkan tewas tenggelam karena
kelelahan berenang.
Dalam kejadian tersebut, tentara Papua Nugini mengambil
uang dari nelayan Indonesia sebanyak 160 kina atau sekitar Rp170 juta,
satu karton rokok dan dua jerigen bahan bakar.
Sumber : Asatunews
No comments:
Post a Comment