Jakarta (MI) : PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI
telah menjual ratusan pesawat terbang sejak berdiri pada tahun 1976.
Untuk pengembangan dan penjualan pesawat, PTDI menggandeng produsen
pesawat asal Spanyol yaitu Cassa (sekarang Airbus Military). Pesawat
yang menjadi andalan PTDI adalah CN235 dan NC212.
Selain pesawat, PTDI juga menjual roket FFAR dengan daya jangkau 8,75 km dan torpedo (surface underwater target). Untuk roket, PTDI memperoleh lisensi dari Fellzebrugee (FZ) Belgia dan torpedo lisensi dari Siemen-Telefunken Jerman.
"Kalau roket dan torpedo tidak dijual ke luar negeri," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh di Kantor Pusat PTDI di Bandung saat ditemui akhir pekan lalu (14/2/2014).
Untuk penjualan pesawat, PTDI mampu menjual pesawat NC212 sebanyak 102 unit, CN235 sebanyak 60 unit, CN295 sebanyak 5 unit. Sedangkan helikopter, BUMN yang bermarkas di Bandung Jawa Barat ini, telah menjual jenis NBO105 sebanyak 122 unit, NBELL412 sebanyak 40 unit, NAS330 Puma sebanyak 11 unit, NAS332 Super Puma sebanyak 20 unit dan Dauphin sebanyak 2 unit.
PTDI juga menjual dan merancang komponen pesawat dan helikopter. Seperti komponen sayap untuk pesawat jenis A380, A320, A321, A340, A350, hingga Boeing 747.
Selain membuat komponen pesawat, PTDI juga dipercaya Eurocopter memproduksi komponen helikopter. Seperti komponen tail boom dan fuselage dari Helikopter tipe EC725 dan EC225.
Selain pesawat, PTDI juga menjual roket FFAR dengan daya jangkau 8,75 km dan torpedo (surface underwater target). Untuk roket, PTDI memperoleh lisensi dari Fellzebrugee (FZ) Belgia dan torpedo lisensi dari Siemen-Telefunken Jerman.
"Kalau roket dan torpedo tidak dijual ke luar negeri," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh di Kantor Pusat PTDI di Bandung saat ditemui akhir pekan lalu (14/2/2014).
Untuk penjualan pesawat, PTDI mampu menjual pesawat NC212 sebanyak 102 unit, CN235 sebanyak 60 unit, CN295 sebanyak 5 unit. Sedangkan helikopter, BUMN yang bermarkas di Bandung Jawa Barat ini, telah menjual jenis NBO105 sebanyak 122 unit, NBELL412 sebanyak 40 unit, NAS330 Puma sebanyak 11 unit, NAS332 Super Puma sebanyak 20 unit dan Dauphin sebanyak 2 unit.
PTDI juga menjual dan merancang komponen pesawat dan helikopter. Seperti komponen sayap untuk pesawat jenis A380, A320, A321, A340, A350, hingga Boeing 747.
Selain membuat komponen pesawat, PTDI juga dipercaya Eurocopter memproduksi komponen helikopter. Seperti komponen tail boom dan fuselage dari Helikopter tipe EC725 dan EC225.
Sumber : Detik
Kalau bisa Indonesia menjual khusus terpedo/roket export, sbg uji kemampuan maupun sbg peningkatan kwalitas dan terpedo/roket yg kita gunakan yg dianggap bagus tdk utk dijual/umum. Utk menunjukkan bahwa roket/terpedo kita ke Internasional dan sbg show force yg perlu disampaikan ke Internasional. Salam..........................
ReplyDeleteKok infonya beda dgn berita sekitar tahun 2009 ya? Di berita sebelumnya disebutkan bahwa roket tersebut hanya di awal saja yg diproduksi dengan lisensi, setelah itu PT. DI melakukan modifikasi dan memproduksi sendiri. Kemudian roket dan torpedo tersebut juga diekspor tp dirahasiakan negara pembelinya. Cuma sayangnya itu roket belum bisa dikendalikan, teknologinya jadul, si penembak hanya mengandalkan visual dan ketepatan secara manual. Tp mungkin ini adalah cikal bakal Rhan.
ReplyDeleteInformasi lebih jelas silahkan anda kirim pertanyaan melalui email ke : 085736927001.ku@gmail.com
ReplyDeletewww.pembuatanijazahpalsu.blogspot.com
www.pembuatanijazah.blogspot.com
www.solusiijazahanda.blogspot.com
www.ijazahlegal.blogspot.com