Jakarta (MI) : Latihan Survival Dasar 2014 Wing I Lanud Halim Perdanakusuma di
Kalijati, baru-baru ini adalah melatih keterampilan peserta agar mampu
untuk bertahan hidup di hutan dan lautan. Untuk itu, 76 orang sebagai
peserta latihan survival dasar (survivors) harus merasakan berbagai
kondisi seolah-olah benar-benar terdampar di hutan dan lautan, agar
naluri bertahan hidupnya tumbuh dalam diri tiap-tiap peserta.
Dalam arahannya di lapangan pinggiran hutan Desa Banggala Mulya,
Komandan Latihan (Danlat) Mayor Pnb E. Wisoko A., S.E., M.Si (Han) yang
didampingi para pelatih dari Prajurit Paskhas Batalyon Komando 461 dan
Kompi Senapan “B” Paskhas Lanud Suryadarma menjelaskan rangkaian
kegiatan yang harus dilalui survivors. Menurut Danlat survivors yang
merupakan crew pesawat terbang harus mengetahui dan merasakan kehidupan
di hutan maupun lautan, apabila suatu saat terjadi accident dalam
penerbangan. Dengan berlatih merasakan hidup di hutan dan lautan,
mental dan fisik peserta akan terbina dengan baik.
Kegiatan pertama bermalam di hutan, survivors melanjutkan kembali
latihan kompas siang dengan jarak sekitar 7 kilometer menuju pos di Desa
Cigerong. Dalam perjalanan yang diikuti pula Dirlat Kol Pnb Y.
Aditya
Permana tersebut rintangannya meliputi dua kali menyeberangi Sungai
Cikeruh di lokasi berbeda, melewati hamparan sawah yang luas dan sampai
di pos Perkebunan Karet Desa Cihuni, Cipeundeuy. Sebelum makan siang, 8
regu peserta diperkenalkan macam-macam tumbuhan dan hewan yang dapat
dikonsumsi apabila terdampar di hutan. Untuk itu, peserta selain
ditunjukkan jenis-jenis tanaman hutan kemudian mengolahnya untuk dimakan
juga praktek melumpuhkan, mengolah dan memasak ular sebelum menjadi
hidangan makan siangnya.
Usai menjalani keterampilan bertahan hidup di hutan, peserta mulai
dilatihkan bertahan hidup di lautan dimulai penyeberangan basah di Danau
Cihuni. Selain menyeberagi danau, survivors dilatihkan macam-macam
teknik bertahan hidup di lautan (sea survival) oleh Pelda S. Joni, Staf
Alat Keselamatan Terbang (Alkat) Koopsau I. Teknik sea survival yang
dilatihkan berenang regu untuk menuju perahu di tengah lautan,
membalikkan perahu sebagai tempat perlindungan dari musuh, memanfaatkan
dukungan logistik dari helikopter sebagai pasukan kawan, renang formasi
dan renang formasi lingkaran serta berdiam/bermalam di perahu untuk
bertahan hidup sambil menunggu datangnya pertolongan dari Tim SAR, esok
harinya.
Pada hari ketiga dikenalkan dengan teknik evakuasi survivors dari
lautan menggunakan Helikopter, sebelum upacara penutupan sebagai tanda
latihan berakhir.
Sumber : TNI AU
No comments:
Post a Comment