MELBOURNE (MI) : Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott
dikabarkan frustasi. Hal ini disebabkan tak adanya kemajuan dalam
persetujuan mengenai kode etik keamanan, setelah Australia melakukan
penyadapan di Tanah Air.
Kondisi ini pun diperparah ketika kasus penyadapan baru yang dilakukan kepada kepentingan Indonesia kembali terungkap. Peristiwa ini dipastikan akan memperlambat proses negosiasi yang tengah berjalan.
Abbott diketahui sangat menginginkan proses tersebut segera rampung. Ini dikarenakan, Indonesia masih akan membekukan kerja sama tentang pencari suaka bila masalah yang berkaitan dengan penyadapan ini tidak sampai final.
"Saya ingin proses ini berjalan lebih cepat," ujar Abbott, seperti dikutip dari Bernama, Senin (17/2/2014).
Perkataan Abbott pun mengindikasikan, tekanan-tekanan yang ditujukan pada dirinya tentang buruknya hubungan dengan Indonesia semakin deras tak terbendung.
Melihat dirinya semakin terdesak, Abbott pun berulang kali mengeluarkan sanggahan. Menurutnya, Australia tidak mungkin melakukan penyadapan dengan tujuan untuk mendapat keuntungan.
Tony Abbott memang menjadi tokoh sentral dalam sejumlah kasus penyadapan yang melibatkan Australia, walau bukan terjadi di masa kepemimpinannya.
Namun, tidak membaiknya hubungan dengan Indonesia serta terus bernyanyinya pembocor data intelijen AS Edward Snowden mengenai keterlibatan Australia dalam beberapa aksi mata-mata di Indonesia, semakin menambah rapor merah Abbott di masa kepemimpinannya yang belum menyentuh setengah tahun itu.
Kondisi ini pun diperparah ketika kasus penyadapan baru yang dilakukan kepada kepentingan Indonesia kembali terungkap. Peristiwa ini dipastikan akan memperlambat proses negosiasi yang tengah berjalan.
Abbott diketahui sangat menginginkan proses tersebut segera rampung. Ini dikarenakan, Indonesia masih akan membekukan kerja sama tentang pencari suaka bila masalah yang berkaitan dengan penyadapan ini tidak sampai final.
"Saya ingin proses ini berjalan lebih cepat," ujar Abbott, seperti dikutip dari Bernama, Senin (17/2/2014).
Perkataan Abbott pun mengindikasikan, tekanan-tekanan yang ditujukan pada dirinya tentang buruknya hubungan dengan Indonesia semakin deras tak terbendung.
Melihat dirinya semakin terdesak, Abbott pun berulang kali mengeluarkan sanggahan. Menurutnya, Australia tidak mungkin melakukan penyadapan dengan tujuan untuk mendapat keuntungan.
Tony Abbott memang menjadi tokoh sentral dalam sejumlah kasus penyadapan yang melibatkan Australia, walau bukan terjadi di masa kepemimpinannya.
Namun, tidak membaiknya hubungan dengan Indonesia serta terus bernyanyinya pembocor data intelijen AS Edward Snowden mengenai keterlibatan Australia dalam beberapa aksi mata-mata di Indonesia, semakin menambah rapor merah Abbott di masa kepemimpinannya yang belum menyentuh setengah tahun itu.
Sumber : Okezone
Ya jelaslah abbot frustasi. ,australia kan lebih butuh Indonesia, Makanya jgn sok blagu dah
ReplyDelete