Jakarta (MI) : Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengungkapkan
kekecewaannya kepada Australia terkait dugaan penyadapan terhadap
sengketa dagang AS-Indonesia yang baru diungkap sebuah media AS akhir
pekan lalu.
Menurut Marty tindakan Australia, sebagaimana
dilaporkan dalam tulisan the New York Times itu, tidak sesuai dengan
semangat hubungan kemintraan.
Pernyataan ini disampaikan Marty
menjawab pertanyaan wartawan saat memberikan keterangan pers bersama
sejawatnya, Menlu John Kerry dari AS di Jakarta.
"Bagaimana sengketa perdagangan Indonesia dan
Amerika soal udang bisa berdampak langsung atau tidak langsung bagi
keamanan Australia? Mereka bisa (melakukan itu) tetapi bukan berarti
mereka harus (menyadap)," kata Marty keras.
"Kita harus saling mendengar, bukan menguping.
Tapi ini yang kita lihat: bahwa negara tetangga akrab kita memilih untuk
menguping."
Harian the New York Times - mengutip dokumen
yang dibocorkan mantan karyawan kontrak lembaga Kemanana Nasional AS
(NSA) Edward J Snowden - menulis bahwa Klik
Australia didukung oleh NSA menyadap sebuah firma hukum Amerika yang mewakili Indonesia dalam sengketa dagang dengan AS.
Sengketa tersebut terkait dengan tembakau, rokok, dan udang.
Memperkeruh hubungan
Insiden penyadapan ini juga dinilai semakin memperkeruh hubungan Indonesia dan Australia.
"Beberapa bulan lalu hubungan kita sangat baik
sekali, mungkin hubungan terdekat yang pernah terjadi, tetapi dalam
waktu sekejap hal itu berubah," kata Marty.
"Australia intinya harus mengambil keputusan, apakah Indonesia dianggap sebagai sahabat atau musuh."
Dia mengatakan, selama ini keruhnya hubungan dua
negara selalu disebabkan oleh pihak Australia, seperti masalah
penyadapan, kebijakan Klik
pengembalian kapal pencari suaka, dan Klik
pengiriman kapal sekoci.
"Saya dengar sudah delapan minggu tidak ada
kedatangan pencari suaka ke Australia, selamat untuk mereka, jika itu
(terjadi) patut dirayakan. Tetapi lihat konsekuensinya, hubungan
bilateral menjadi terganggu."
Dia menegaskan upaya apapun untuk kembali memulihkan hubungan dua negara harus dilandasi dengan niat baik dari dua belah pihak.
Sumber : BBC
Australia intinya harus mengambil keputusan, apakah Indonesia dianggap sebagai sahabat atau musuh.
ReplyDeletekenapa ga langsung saja indonesia yg memutuskan bahwa australia di anggap musuh
Diplomasi membutuh kan kepakaran dlm berbicara
ReplyDelete