Saturday, February 22, 2014

Kisah Pramono Edhie Ditawari Alat Tempur AS


BALIKPAPAN (MI) : Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Purn. Pramono Edhie Wibowo kembali membantah kabar pencekalan dirinya ke Amerika Serikat. Sebaliknya, saat berkunjung ke Hawaii, AS beberapa waktu lalu, Pramono justru ditawari berbagai alat sistem persenjataan utama (alutsista) yang dimiliki militer Negeri Paman Sam itu. Kisah ini dia sampaikan saat berbincang di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/2/2014) malam.

Ia menuturkan pada tahun 2012, dirinya diundang ke Pangkalan Komando Militer Amerika Serikat, US Asia Pacific Command (USPACOM), Hawaii, AS. Saat itu, katanya, dia disambut oleh para perwira tinggi AS, baik berbintang tiga maupun empat.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan para perwira tinggi AS menyebut kunjungan itu sebagai hal yang luar biasa. "Itu karena untuk pertama kalinya seorang jenderal bintang empat dari Indonesia datang ke Amerika," kata dia.

Saat pertemuan, Pramono mengaku dirinya didatangi salah satu perwira bintang empat. Perwira itu mengatakan kepadanya bahwa ada dua utusan dari Washington yang hendak bertemu dengannya. "Saya kaget juga. Waduh jangan-jangan ini mau ngecek saya," ucap adik ipar presiden SBY itu.

Ternyata, Pramono diundang untuk perjamuan bersama dengan Kongres AS dan Presiden Obama. Tak hanya itu, dua utusan itu juga menawarkan alutsista milik AS, yaitu heli serang Apache AH-64. Pramono mengatakan, Indonesia akhirnya menyanggupi pembelian delapan unit. Saat ini, delapan unit heli yang memakan biaya sekitar Rp 3 triliun tersebut sedang dalam proses pembuatan dan segera dikirim dan digunakan TNI-AD.

Selain itu, Pramono juga mengaku ditawari heli Chinook CH-47 untuk keperluan logistik, termasuk dikerahkan pasca bencana. Dia mengaku kagum dengan kecanggihan Chinnok yang digerakkan secara otomatis (autopilot). "Tapi karena masalah anggaran, kita tidak membelinya," ucapnya.

Pramono mengatakan, pembelian alutsista dari AS tak berarti Indonesia tergantung kepada negara itu. Apabila Indonesia kembali diembargo oleh AS, kata Pramono, Indonesia bisa membeli dari negara-negara saingan AS, seperti China dan Rusia.
Sumber :  KOMPAS

4 comments:

  1. ga bakalan gua milih demokrat atau elu..... nyesel kita semua telah pilih sby....nyesell...

    ReplyDelete
  2. Bukan nuduh ....saya harap simpatisan jangan tersinggung , apa yg di katakan pak edi lebih condong penncitraan mirip srimulat lagi manggung semua sudah di perziapkan secara matang .

    ReplyDelete
  3. Tapi kan setidaknya Pak SBY sudah berusaha untuk mengembalikan kekuatan untuk mempertahankan keutuhan NKRI al hasil terwujudnya pengadaan alutsista MEF I dan berharap pemimpin berikutnya bisa melanjutkan MEF II sampai III dan MACAN ASIA bisa bangkit kembali jayalah INDONESIAku

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau milter yahhhhh, tapi kalau urusan korupsi.... parahhhhhhhhhhhhhhh, kita masih di label negara terkorup

      Delete