Situbondo (MI) : Personel yang terlibat dalam Latihan Gabungan
(Latgab) TNI 2014 tidak hanya bertumpu pada aspek teknis kesenjataan dan
keprajuritan, melainkan juga memperhatikan aspek spiritual. Demikian
kata Panglima Komando Tugas Darat (Pangkogasrat) Latgab TNI 2014 Mayjen
TNI Fransen Siahaan di Situbondo, Jatim, Jumat (30/5).
Fransen menjelaskan, kegiatan spiritual dilakukan oleh prajurit unsur darat dengan kegiatan doa bersama masyarakat sekitar dan ulama, sebelum pelaksanaan latihan.
"Kami semalam mengadakan kegiatan doa bersama dipimpin oleh kiai yang santrinya 20.000-an orang. Kami juga melibatkan masyarakat untuk ikut mendoakan kelancaran kegiatan latihan ini. Kita berdoa agar Tuhan merestui semua kegiatan kami," kata jenderal berbintang dua itu, seperti dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan, meskipun pihaknya sudah merencanakan semua kegiatan latihan dengan penuh perhitungan, namun aspek kekuatan di luar manusia harus diperhitungkan. Dengan carra pendekatan spiritual ini pihaknya membina pasukannya agar tidak takabur.
"Kita hanya merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan lancar atau tidaknya. Aktivitas doa bersama ini kan juga merupakan pembinaan menntal prajurit, yakni membina mereka agar memiliki mental bagus, tidak takabur," tuturnya.
Menurut dia, pada latihan gabungan yang dipimpin oleh direktur latihan Letjen TNI Lodewijk F Paulus ini banyak manuver yang akan dilakukan oleh prajurit, baik yang menggunakan alat utama sistem senjata maupun pasukan infanteri yang melakukan serangan dengan berjalan kaki.
Dengan persiapan dari segala aspek diharapkan latihan yang melibatkan belasan ribu prajurit ini berjalan sesuai dengan rencana.
Sementara Latgab ini disimulasikan musuh akan diserang dengan melibatkan berbagai kekuatan TNI, seperti kapal perang, pesawat tempur, kekuatan meriam dari pasukan artileri, kekuatan tank kavaleri, helikopter serbu maupun yang mengangkut pasukan.
Latgab TNI 2014 yang melibatkan 15.108 personel dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah alutsista sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman yang paling mungkin timbul, sehingga pada saat dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang tinggi.
Latihan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2014 di perairan di Jawa Timur dan Bali, yang puncaknya akan dilaksanakan di Asembagus, Situbondo, 4 Mei 2014.
"Latgab TNI yang dilaksanakan di Asembagus ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer. Kita juga ingin melihat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi gabungan dengan tiga matra," kata Lodewijk yang juga Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat ini.
Fransen menjelaskan, kegiatan spiritual dilakukan oleh prajurit unsur darat dengan kegiatan doa bersama masyarakat sekitar dan ulama, sebelum pelaksanaan latihan.
"Kami semalam mengadakan kegiatan doa bersama dipimpin oleh kiai yang santrinya 20.000-an orang. Kami juga melibatkan masyarakat untuk ikut mendoakan kelancaran kegiatan latihan ini. Kita berdoa agar Tuhan merestui semua kegiatan kami," kata jenderal berbintang dua itu, seperti dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan, meskipun pihaknya sudah merencanakan semua kegiatan latihan dengan penuh perhitungan, namun aspek kekuatan di luar manusia harus diperhitungkan. Dengan carra pendekatan spiritual ini pihaknya membina pasukannya agar tidak takabur.
"Kita hanya merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan lancar atau tidaknya. Aktivitas doa bersama ini kan juga merupakan pembinaan menntal prajurit, yakni membina mereka agar memiliki mental bagus, tidak takabur," tuturnya.
Menurut dia, pada latihan gabungan yang dipimpin oleh direktur latihan Letjen TNI Lodewijk F Paulus ini banyak manuver yang akan dilakukan oleh prajurit, baik yang menggunakan alat utama sistem senjata maupun pasukan infanteri yang melakukan serangan dengan berjalan kaki.
Dengan persiapan dari segala aspek diharapkan latihan yang melibatkan belasan ribu prajurit ini berjalan sesuai dengan rencana.
Sementara Latgab ini disimulasikan musuh akan diserang dengan melibatkan berbagai kekuatan TNI, seperti kapal perang, pesawat tempur, kekuatan meriam dari pasukan artileri, kekuatan tank kavaleri, helikopter serbu maupun yang mengangkut pasukan.
Latgab TNI 2014 yang melibatkan 15.108 personel dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah alutsista sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman yang paling mungkin timbul, sehingga pada saat dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang tinggi.
Latihan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2014 di perairan di Jawa Timur dan Bali, yang puncaknya akan dilaksanakan di Asembagus, Situbondo, 4 Mei 2014.
"Latgab TNI yang dilaksanakan di Asembagus ini untuk menguji doktrin TNI, yakni kampanye militer. Kita juga ingin melihat kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi gabungan dengan tiga matra," kata Lodewijk yang juga Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat ini.
No comments:
Post a Comment