MANILA (MI) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengatakan penyelesaian ketegangan secara unilateral (sepihak) justru
akan memperburuk situasi dan kondisi di kawasan Asia.
Untuk itu, Presiden SBY dalam konferensi pers di Manila, Filipina, Sabtu (24/5), sebelum bertolak menuju Tanah Air, menyerukan agar konflik dan ketegangan yang terjadi di Asia, harus dapat dikelola dan diselesaikan secara multilateral dan regional. "Sekali lagi waktu masih ada tanggung jawab bersama tanggung jawab semua pemimpin untuk kita bersama tidak unilateral, tapi multilateral dan secara regional kita kelola semua kemelut dan gejolak di kawasan ini," katanya.
Menurut Presiden SBY, penggunaan cara-cara unilateral dalam mengatasi ketegangan di kawasasn ASEAN dan Asia Timur, justru akan semakin memperburuk situasi. Akibatnya, katanya, bila konflik semakin meruncing dapat berpengaruh kepada perekonomian kawasan.
"Ketegangan atau tension atau boleh dikatakan konflik antara Jepang dan Cina, Korea Utara dan Korea Selatan lantas di wilayah Laut Cina Selatan antara Cina dengan Vietnam, Cina dengan Filipina, ini akan berpengaruh (kepada ekonomi)," kata Presiden SBY. Padahal, saat ini kawasasn Asia merupakan salah satu pilar mesin pertumbuhan ekonomi dunia.
Untuk itu, Presiden SBY dalam konferensi pers di Manila, Filipina, Sabtu (24/5), sebelum bertolak menuju Tanah Air, menyerukan agar konflik dan ketegangan yang terjadi di Asia, harus dapat dikelola dan diselesaikan secara multilateral dan regional. "Sekali lagi waktu masih ada tanggung jawab bersama tanggung jawab semua pemimpin untuk kita bersama tidak unilateral, tapi multilateral dan secara regional kita kelola semua kemelut dan gejolak di kawasan ini," katanya.
Menurut Presiden SBY, penggunaan cara-cara unilateral dalam mengatasi ketegangan di kawasasn ASEAN dan Asia Timur, justru akan semakin memperburuk situasi. Akibatnya, katanya, bila konflik semakin meruncing dapat berpengaruh kepada perekonomian kawasan.
"Ketegangan atau tension atau boleh dikatakan konflik antara Jepang dan Cina, Korea Utara dan Korea Selatan lantas di wilayah Laut Cina Selatan antara Cina dengan Vietnam, Cina dengan Filipina, ini akan berpengaruh (kepada ekonomi)," kata Presiden SBY. Padahal, saat ini kawasasn Asia merupakan salah satu pilar mesin pertumbuhan ekonomi dunia.
Sumber : REPUBLIKA
No comments:
Post a Comment