Thursday, May 30, 2013

Cegah Konflik di Perbatasan, 2 Negara Gelar Lomba Menari


Lomba Tarian Bonet yang dibawakan oleh warga Timor Leste di Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur

KEFAMENANU (MI) : Guna mencegah dan meminimalisasi konflik di sepanjang perbatasan, warga Pasabe, Distrik Oekusi, Timor Leste dan warga Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar lomba tarian daerah setempat, Selasa (28/9/2013).
Kegiatan lomba itu diprakarsai oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 1618 TTU yang bekerja sama dengan PNTL Timor Leste. Jenis tarian daerah yang diperlombakan yakni Bonet, Lekusene, Nabso'ot, dan lagu daerah, dengan hadiah yang diperebutkan yakni piala bergilir dan uang.
Komandan Kodim (Dandim) 1618 TTU Eusebio Hornai Rebelo di sela-sela kegiatan mengatakan, lomba tarian dan lagu daerah ini bertujuan selain untuk membina hubungan keakraban antara dua negara, juga menggali kembali budaya lokal yang perlahan-lahan mulai dilupakan oleh generasi muda.
"Memang kedua warga beda negara, tetapi pada dasarnya budayanya sama sehingga kita terus menjalin hubungan melalui kegiatan-kegiatan yang positif seperti ini, sehingga bisa meminimalisasi terjadinya konflik yang sering muncul akhir-akhir ini. Dalam perlombaan ini, kita pun lebih menonjolkan tarian-tarian dan lagu daerah karena merupakan budaya asli Atoin Meto (orang Timor)," jelas Rebelo.
Menurutnya, generasi muda sekarang, khususnya di TTU lebih cenderung mengadopsi budaya-budaya dari luar seperti dance dan sebagainya, ketimbang budaya sendiri.
"Kita akan terus lakukan ini, dan kalau bisa, kegiatan seperti ini harus rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Dan bila perlu, kali berikut diadakan di Timor Leste sehingga ada timbal balik," kata Rebelo.
Pantauan Kompas.com, lomba yang diikuti lebih dari 200 peserta itu diadakan di lapangan SDK Aplal dengan ditonton oleh hampir sebagian besar warga Desa Tasinifu dan desa tetangga lainnya serta warga Timor Leste. Warga terlihat sangat menikmati setiap sajian yang diberikan oleh para penari.
Warga mengaku, kegiatan seperti ini, baru pertama kali diselenggarakan di desa mereka, apalagi dengan melibatkan warga dari Timor Leste.
"Daerah kami ini sangat terisolir, sehingga kami sangat berterima kasih kepada bapak Dandim 1618 TTU yang telah menyelenggarakan acara ini, dengan menghadirkan saudara-saudara kami yang berada di Timor Leste," kata Kepala Desa Tasinifu, Milikior Kofi. 



Sumber : Kompas

No comments:

Post a Comment