Lomba Tarian Bonet yang dibawakan oleh warga Timor Leste di Desa
Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa
Tenggara Timur
KEFAMENANU (MI) : Guna mencegah dan
meminimalisasi konflik di sepanjang perbatasan, warga Pasabe, Distrik
Oekusi, Timor Leste dan warga Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten
Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar lomba
tarian daerah setempat, Selasa (28/9/2013).
Kegiatan lomba itu
diprakarsai oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 1618 TTU yang bekerja
sama dengan PNTL Timor Leste. Jenis tarian daerah yang diperlombakan
yakni Bonet, Lekusene, Nabso'ot, dan lagu daerah, dengan hadiah yang
diperebutkan yakni piala bergilir dan uang.
Komandan Kodim
(Dandim) 1618 TTU Eusebio Hornai Rebelo di sela-sela kegiatan
mengatakan, lomba tarian dan lagu daerah ini bertujuan selain untuk
membina hubungan keakraban antara dua negara, juga menggali kembali
budaya lokal yang perlahan-lahan mulai dilupakan oleh generasi muda.
"Memang
kedua warga beda negara, tetapi pada dasarnya budayanya sama sehingga
kita terus menjalin hubungan melalui kegiatan-kegiatan yang positif
seperti ini, sehingga bisa meminimalisasi terjadinya konflik yang sering
muncul akhir-akhir ini. Dalam perlombaan ini, kita pun lebih
menonjolkan tarian-tarian dan lagu daerah karena merupakan budaya asli
Atoin Meto (orang Timor)," jelas Rebelo.
Menurutnya, generasi muda sekarang, khususnya di TTU lebih cenderung mengadopsi budaya-budaya dari luar seperti dance dan sebagainya, ketimbang budaya sendiri.
"Kita
akan terus lakukan ini, dan kalau bisa, kegiatan seperti ini harus
rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Dan bila perlu, kali berikut
diadakan di Timor Leste sehingga ada timbal balik," kata Rebelo.
Pantauan Kompas.com,
lomba yang diikuti lebih dari 200 peserta itu diadakan di lapangan SDK
Aplal dengan ditonton oleh hampir sebagian besar warga Desa Tasinifu dan
desa tetangga lainnya serta warga Timor Leste. Warga terlihat sangat
menikmati setiap sajian yang diberikan oleh para penari.
Warga
mengaku, kegiatan seperti ini, baru pertama kali diselenggarakan di desa
mereka, apalagi dengan melibatkan warga dari Timor Leste.
"Daerah
kami ini sangat terisolir, sehingga kami sangat berterima kasih kepada
bapak Dandim 1618 TTU yang telah menyelenggarakan acara ini, dengan
menghadirkan saudara-saudara kami yang berada di Timor Leste," kata
Kepala Desa Tasinifu, Milikior Kofi.
Sumber : Kompas
No comments:
Post a Comment