Jakarta (MI) : Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., mengatakan bahwa dalam rangka memenuhi perkembangan teknologi alutsista saat ini, perlu diadakan penataan kembali sistem pendidikan Principal Warfare Officer (PWO) TNI Angkatan Laut.
Hal tersebut dikemukakan oleh Asops Kasal Laksda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., pada Courtesy Call
dan pemaparan laporan hasil asistensi Perwira Royal Australian Navy
(RAN) CDR David Landon atas pelaksanaan kursus PWO bagi Perwira TNI AL,
Selasa (28/5) di Kobangdikal, Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, Asops
Kasal didampingi pejabat TNI AL yang berkompeten dalam pengembangan PWO
TNI AL antara lain Wadan Seskoal Laksma TNI Yayat Ahmad Hadirat, M.Si.,
Kadishidros Laksma TNI Aan Kurnia, S.Sos., Kadisdikal Laksma TNI Dr. Ir.
Supartono, M.M., Kadisminpersal Laksma TNI Aguk Dwi Wahyu, perwakilan
Kotama TNI AL, dan pejabat Sopsal. Sedangkan dari pihak RAN antara lain
Atase Laut Australia, Captain Katja Dzilij.
Dalam
temuannya, CDR David Landon seperti yang dipaparkan oleh Komandan
Sekolah Lanjutan Perwira (Danselapa) Kobangdikal Letkol Laut (P) M.
Nazif menyampaikan bahwa yang memerlukan penataan kembali meliputi
kurikulum, mata pelajaran, sistem rekrutmen, dan mekanisme simulator di
ASTT Puslatlekdalsen.
Sementara
itu, Komandan Selapa Kobangdikal Letkol Laut (P) M. Nazif memaparkan
kronologis pelaksanaan program PWO TNI AL sejak dimulai pada tahun 2000
s.d. tahun 2006. Selama kurun waktu tersebut, telah dihasilkan perwira
TNI AL berkualifikasi PWO TNI AL lebih kurang 200 perwira yang tersebar
di jajaran TNI AL. Disisi lain, program PWO TNI AL masih sering terjadi
perubahan, baik waktu pendidikan maupun pangkat bagi peserta kursus.
Setelah menyampaikan kronologis tersebut, Danselapa memaparkan hasil
asistensi CDR David Landon. Disampaikan bahwa program PWO TNI AL yang
dilaksanakan di Kobangdikal masih perlu diadakan penataan kembali untuk
menjawab perkembangan ilmu dan teknologi serta berbagai ancaman yang ada
saat ini dan di masa mendatang.
Beberapa
temuan selama melaksanakan asistensi program PWO di Kobangdikal antara
lain permasalahan kurikulum, mata pelajaran, paket instruksi serta
simulator yang ada di Puslatlekdalsen perlu ditingkatkan. Dari temuan
tersebut, ada beberapa masukan untuk pengembangan program PWO, antara
lain perlunya menyusun atau membentuk Kursus Dasar Peperangan (Basic Warfare Course), pelaksanaan Junior Officer Warfare Course (JWAC) di RAN, menyusun kurikulum secara detail, menyusun paket instruksi dengan updating reference,
menyusun kembali mekanisme simulator di ASTT Puslatlekdalsen, serta
yang tidak kalah pentingnya adalah menyusun kursus yang dibutuhkan bagi
personel untuk membantu Perwira PWO di Pusat Informasi Tempur (PIT)
seperti operator pesawat maupun sensor.
Sumber : TNI AL
No comments:
Post a Comment