Wednesday, May 29, 2013

KASAL: OPERASI LINTAS LAUT JAWA-BALI PERTEMPURAN LAUT PERTAMA DALAM SEJARAH RI

 

Jakarta (MI) : Peristiwa Operasi Lintas Laut Jawa-Bali yang terjadi 67 tahun lalu, tepatnya tanggal 4 April tahun 1946 di Selat Bali, merupakan pertempuran laut pertama dalam perjuangan bangsa indonesia membebaskan diri dari penjajahan pemerintah Belanda, peristiwa tersebut sekaligus merupakan momen operasi gabungan pertama antara TNI dengan rakyat.

Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam sambutannya selaku Keynote Speech yang dibacakan oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Ade Supandi, S.E pada Seminar Nasional yang diselenggarakan TNI Angkatan Laut tentang “Peran Kapten Laut Markadi dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan RI tahun 1945-1949”, yang digelar di wisma Elang Laut, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Menurut Kasal, tokoh Kapten Laut Markadi dalam memimpin Pasukan-M telah mengekspresikan nilai-nilai penting seorang pemimpin sejati. “Pasukan-M yang dipimpinnya telah mampu melewati pertempuran laut melawan kekuatan Angkatan Laut kerajaan Belanda dengan gemilang,  meski hanya didukung persenjataan yang terbatas dengan sarana perahu tradisional. Peristiwa ini perlu dicatat dengan tinta emas dalam lembaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia,” kata Kasal.

Seminar yang berlangsung sehari ini mengangkat tema: “Melalui Pewarisan Nilai Kejuangan dan Keteladanan, Kita Wujudkan Kapten Laut Markadi sebagai Pahlawan Nasional”. Seminar diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri dari anggota DPR RI, DPD RI, Setneg RI, Setmilpres, Kemenkokesra, Kemensos, Kemendikbud, Mabes TNI, Polri, Pusjarah TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Pemda Prov. DKI Jakarta, Pemda Prov. Jawa Timur, Pemda Prov. Bali, Pemda Kota Malang, Pemda Kab. Jembrana (inisiator pengusulan pahlawan), Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pertahanan, Universitas Islam Negeri Jakarta, Dewan Harian Nasional 45, Legiun Veteran Republik Indonesia, Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut, akademisi, praktisi, komunitas sejarawan, keluarga besar Kawanua, mahasiswa, dan Media Massa.

Sebagai Keynote Speaker dalam Seminar ini Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, yang diwakili oleh Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Ade Supandi, S.E., serta mendatangkan para pembicara para pakar dan sejarawan, yaitu Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Dr. Anhar Gonggong, Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.V., serta dua orang penulis buku “Pasukan-M Menang Tak Dibilang Gugur Tak Dikenang, Pertempuran laut Pertama dalam Sejarah RI”, yaitu Iwan Santosa dan Wenri Wanhar, dan bertindak selaku Moderator Seminar adalah Irma Hutabarat dan J.J. Rizal.

Seminar nasional ini diselenggarakan guna menindaklanjuti usulan dari masyarakat dan Pemda Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali–tempat berjuangnya Kapten Laut Markadi pada saat itu–agar Kapten Laut Markadi dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah. Melalui forum ini, para peserta seminar dapat mengkaji dan memikirkan ulang secara akademik dan kredibel guna memperkuat usulan menjadi pahlawan nasional, serta turut memikirkan bagaimana selayaknya negara memberikan apresiasi atas jasa-jasa para tokoh pejuang seperti Kapten Laut Markadi.

Kasal, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bupati, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kabupaten Jembrana, yang telah berinisiatif mengusulkan Kapten Laut Markadi sebagai pahlawan nasional. “Usulan tersebut saya nilai tidaklah berlebihan, karena Kapten Laut Markadi bersama Pasukan-M yang dipimpinnya, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya di tanah Bali. Perjuangan dan pengorbanan beliau telah membangkitkan etos persatuan yang kuat di antara rakyat dan para pejuang saat itu, sehingga memberikan andil yang besar terhadap eksistensi Bali untuk tetap berada dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Kasal.

Kasal juga menegaskan, bahwa TNI Angkatan Laut sebagai salah satu institusi tempat mengabdi Kapten Laut Markadi pada masa perang kemerdekaan Republik Indonesia, berkepentingan ikut mengupayakan lahirnya penghargaan dari negara kepada para pejuang seperti Kapten Laut Markadi. TNI Angkatan Laut sebagai salah satu institusi di tubuh TNI, yang lahir di tengah kancah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, akan senantiasa mendukung hadirnya ruang untuk kemunculan gagasan-gagasan tentang pelestarian dan pewarisan nilai-nilai kejuangan serta pengorbanan para pejuang bangsa di tengah era pembangunan bangsa ini.

Untuk, lanjut Kasal, membangun kehidupan berdemokrasi yang sehat, mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, serta pemerataan kesejahteraan rakyat, maka nilai-nilai patriotik dari para pejuang yang mereka wariskan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh generasi penerus bangsa.  “Hal ini menandakan, bahwa pohon kebangsaan dan jalan masa depan, harus disirami dengan semangat dan cita-cita yang diwariskan para pejuang bangsa, yang berjuang tanpa pamrih dan pantang menyerah,” tambah Kasal.



Sumber : TNI AL

No comments:

Post a Comment