Jakarta (MI) : Anggota Komisi I DPR Mardani Ali Sera mempermasalahkan alat komunikasi
satelit Indonesia yang tidak memiliki standar dan kompatibel. Selain
itu, alat komunikasi yang dimiliki Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) juga
menggunakan jammer dari Israel.
"Kami protes keras untuk hal ini. Ini bertentangan dengan kebijakan luar negeri kita yang belum membuka hubungan diplomatik apapun dengan negara tak bertuan itu," kata Mardani dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (27/5).
Hal itu disampaikan Mardani saat rapat dengar pendapat antara Komisi I DPR dengan Lemsaneg. Dalam rapat, terungkap banyak hal berkaitan dengan rentannya pertahanan negara, karena kurang optimalnya pemanfaatan Lemsaneg oleh lembaga atau kementerian.
"Hal ini sangat disayangkan, terutama karena masalah pertahanan adalah hal utama di era modern dan keterbukaan informasi ini," lanjutnya.
Lebih lanjut Mardani mengatakan ada kerentanan ketika dokumen dan data negara tidak diamankan dengan sandi.
"Betapa berbahayanya jika BPKP menerima laporan dari gubernur terkait laporan keuangan daerah atau negara, dapat di trace atau malah di hack atau crack. Maka akan sangat telanjang negara ini di mata musuh atau negara lain," kata Mardani.
"Kami protes keras untuk hal ini. Ini bertentangan dengan kebijakan luar negeri kita yang belum membuka hubungan diplomatik apapun dengan negara tak bertuan itu," kata Mardani dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (27/5).
Hal itu disampaikan Mardani saat rapat dengar pendapat antara Komisi I DPR dengan Lemsaneg. Dalam rapat, terungkap banyak hal berkaitan dengan rentannya pertahanan negara, karena kurang optimalnya pemanfaatan Lemsaneg oleh lembaga atau kementerian.
"Hal ini sangat disayangkan, terutama karena masalah pertahanan adalah hal utama di era modern dan keterbukaan informasi ini," lanjutnya.
Lebih lanjut Mardani mengatakan ada kerentanan ketika dokumen dan data negara tidak diamankan dengan sandi.
"Betapa berbahayanya jika BPKP menerima laporan dari gubernur terkait laporan keuangan daerah atau negara, dapat di trace atau malah di hack atau crack. Maka akan sangat telanjang negara ini di mata musuh atau negara lain," kata Mardani.
Sumber : Merdeka
No comments:
Post a Comment