Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin menyerahkan
cindera mata berupa rompi anti peluru buatan Indonesia kepada Menteri
Pertahanan Myanmar
NAY PYI TAW (MI) : Kehadiran pesawat CN-295
milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara di Nay Pyi Taw, Myanmar,
telah menarik kehadiran pemerintah setempat. Sejumlah pejabat militer
Myanmar, antusias untuk mengetahui kemampuan dan karakter pesawat
produksi bersama PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military tersebut.
Dengan
antusias, sejumlah pejabat Militer Myanmar, Selasa (28/5/2013),
mengikuti joy flight CN-295 yang dimulai dan diakhiri di Bandara Nay
Pyi Taw.
Kehadiran pesawat CN-295 di Myanmar, sebagai bagian dari road show pesawat tersebut ke enam negara Asean yaitu Filipina, Brunei, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia.
Wartawan Kompas, M Hernowo,
melaporkan, saat bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia
Sjafrie Sjamsoeddin yang memimpin rombongan road show CN-295, Menteri
Pertahanan Myanmar Wai Lwin juga menanyakan pesawat tersebut.
"CN-295
dipakai untuk kepentingan militer dan operasi bencana. TNI AU pakai
untuk mengangkut pasukan dan penerjun. Pesawat ini juga dapat mengangkut
dua mobil dan bisa mendarat di landasan rumput sepanjang 650 meter.
Dengan daya muat 9 ton, pesawat mampu terbang 9 jam dan harganya lebih
dari 30 juta dollar Amerika," papar Sjafrie.
"Terima kasih
penjelasannya. Pesawatnya sangat bagus. Secara pribadi, saya suka
pesawat itu. Tahun lalu kami punya rencana membeli pesawat, tapi
dibatalkan. Sekarang ada rencana lagi kami harus melaporkan dahulu ke
atasan" jawab Wai Lwin.
Sementara itu, Direktur Niaga PT
Dirgantara Indonesia Budiman Saleh mengatakan, dibutuhkan waktu dua
sampai tiga tahu unntuk melakukan penetrasi pasar ke suatu negara. "Kami
ke Myanmar, sebagai bagian dari penetrasi pasar ini," kata Budiman.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment