Saturday, March 29, 2014

TNI AL Gelar Latihan Militer di Batam, Singapura Ikut Serta


Batam (MI) : Menkopolhukam Djoko Suyanto resmi membuka latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo di Batam, Riau. Sejumlah pejabat negara dan negara asing turut hadir dalam acara ini.

Pejabat yang datang antara lain Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAL Laksaman Marsetio, Kapolri Jenderal Pol Sutarman serta di ikuti sejumlah para duta besar dan atase dari 17 negara peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK). Acara pembukaan digelar di Swiss Bell Harbour Bay Hotel, Sabtu (29/3/2014).

Latihan bersama ini dilaksanakan di wilayah perairan Anambas dan Natuna, kepulauan riau. 17 Negara termasuk negara-negara ASEAN terlibat dalam latihan ini.

Negara sahabat yang ikut latihan yakni Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos India, Jepang, Korea selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, China, Rusia, Australia, Malaysia, dan Singapura. Selain itu sebanyak 25 personil dari PBB, Uni eropa, Belanda, Spanyol datang sebagai observer.

Pelaksanaan latihan bersama ini mengerahkan 19 kapal perang, 6 pesawat udara yang terdiri dari 2 fixed wing dan 4 rotary wing, termasuk melibatkan unsur dari Kesatuan Penjagaan laut dan Pantyai (KPLP) Departemen Perhubungan sebanyak 2 kapal dan 1 kapal dari SKK Migas.

Sedangkan negara sahabat mengerahkan sebanyak 14 kapal perang dan 4 helikopter. Lokasi latihan dilaksanakan di perairan yurisdiksi nasional Indonesia di laut Natuna dan Anambas, sedangkan kegiatan civic mission dilaksanakan secara serentak di 7 lokasi yang berada di wilayah kerja laut natuna dan Anambas.

4.885 personil diturunkan dalam pelaksanaan latihan bersama ini yang terbagi atas, 3.000 prajurit yang terdiri dari TNI AL, TNI AD, TNI AU, dan Polri, serta 1.885 personil prajurit angkatan laut dari 17 negara-negara ASEAN dan negara sahabat yang ikut serta dalam acara tersebut.

Latihan ini menitikberatkan pada materi aspek non warfighting yaitu mengorganisir dan kerjasama antar negara terhadap berbagai bentuk ancaman keamanan amritim dengan momfokuskan pada materi latihan meliputi: Humanitarian assistance(HA) dan Humanian Civic action(HCA), Disaster Relief menghadapi transnational organized Crimes dan Peace Keeping Operation.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio menjelaskan, latihan itu menggunakan dua skenario. Pertama, skenario bencana alam baik tsunami, topan, maupun gempa bumi. Kedua, skenario bencana akibat ulah manusia berupa kecelakaan terkait pengeboran dan pengangkutan minyak dan gas lepas pantai.

Selain Indonesia, Rusia menjadi negara pengirim kapal paling banyak. Rusia mengerahkan kapal perusak, tanker, dan kapal tunda. Sementara Amerika Serikat mengirimkan kapal angkut militer USNS Cesar Chavez serta helikopter penyelamat.





Sumber : Detik

1 comment: