Malang (MI) : Sebanyak satu satuan
setingkat batalyon dari Batalyon Komando 464 Paskhas berhasil
melaksanakan Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U)
dengan sasaran bandara Notohadinegoro Jember, Kamis (27/03). Bandara
Notohadinegoro Jember dianggap sangat penting untuk direbut dan dikuasai
karena memiliki lokasi yang sangat strategis di daerah Jawa Timur
kawasan timur.
Sebelumnya bandara tersebut telah dikuasai oleh agressor negara lain
dan telah direbut kembali melalui sebuah operasi militer yang ditugaskan
kepada pasukan elit TNI AU, Korpaskhas. Pimpinan atas menaruh
kepercayaan tinggi terhadap Yonko 464 Paskhas untuk mengemban misi
tersebut.
Dalam operasinya, Yonko 464 Paskhas tidak sendiri namun ada satuan
serupa lainnya yang secara sistem turut berperan terhadap jalannya
operasi tersebut yakni Detasemen Matra 2 Paskhas. Satuan itu menurunkan
tim khususnya antara lain Tim Dalpur dan Tim Dallan, Tim Combat SAR dan
Tim Jump Master.
Operasi militer dimulai dari penyusupan satu Tim Dalpur Denmatra 2
Paskhas pada malam hari melalui penerjunan freefall dengan menggunakan
pesawat herkules C130 A-1315 dari Skadron Udara 32 Lanud Abd. Saleh.
Setelah Tim Dalpur tersebut berhasil melakukan infiltrasi segera
melakukan obersvasi guna menyiapkan sebuah droping zone untuk
melaksanakan operasi selanjutnya yakni operasi perebutan pangkalan yang
dilaksanakan oleh Yonko 464 Paskhas melalui infiltrasi udara menggunakan
metode terjun statik dan juga dilibatkan pula satu tim Combat SAR untuk
menolong dan membebasan Pilot pesawat tempur TNI AU yang ditawan oleh
musuh.
Tim Dallan dari Denmatra 2 Paskhas yang diterjunkan bersama sama dengan
Batalyon Perebutan dan Pertahanan Pangkalan dari Yon Parako 464 Paskhas
sebagai eselon serbuan, setelah bandara direbut selanjutnya
melaksanakan tugasnya masing-masing mulai dari Pengaturan Lalulintas
Udara (PLLU), Meteorology, Perminyakan, fasilitas instalasi bandara
hingga pengecekan runway dan taxiway dan lain lain sehingga Bandara
dapat dioperasionalkan kembali untuk kegiatan penerbangan dalam rangka
mendukung operasi selanjutnya, sementara pasukan dari Yon Parako 464
Paskhas melaksanakan tugas untuk mempertahankan bandara yang telah
dikuasai dari usaha-usaha musuh untuk merebutnya kembali.
Kejadian tersebut hanyalah skenario Operasi Perebutan dan Pengendalian
Pangkalan Udara (OP3U) yang merupakan bagian dari operasi udara yang
dilaksanakan oleh pasukan dari Yonko 464 Paskhas dan Denmatra 2 Paskhas
serta didukung oleh Lanud Abd Saleh Malang dalam rangka latihan Nanggala
Sakti 2014. Latihan tersebut dikendalikan dan disaksikan langsung oleh
Danyonko 464 dan Dandenmatra 2 Paskhas serta beberapa pejabat Lanud Abd
Saleh Malang. Latihan Nanggala Sakti 2014 kali ini digelar bersama sama
dengan Latihan Garuda Perkasa Lanud Abd Saleh Malang dengan menggunakan
daerah latihan di Bandara Notohadinegoro Jember Jawa Timur.
Paskhas merupakan satuan khusus milik TNI AU yang memiliki kemampuan
trimedia, yaitu laut, darat, dan udara dengan keempat kemampuannya yaitu
sebagai pasukan dengan kemampuan tempur darat, matra udara, pertahanan
udara, dan kemampuan khusus. Tugas dan tanggung jawab Korpaskhas sama
dengan pasukan tempur TNI lainnya yaitu sebagai satuan tempur TNI yang
siap untuk melaksanakan tugas menegakkan kedaulatan dan mempertahankan
NKRI serta melindungi segenap bangsa dari segala ancaman dan gangguan
yang akan merongrong kedaulatan NKRI.
Yang membedakan Paskhas dengan satuan TNI lainnya yaitu Paskhas
merupakan pasukan payung pertama yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia
sebagai pasukan pemukul yang siap digerakkan dengan cepat dengan
diterjunkan di segala medan baik hutan, kota, rawa, sungai maupun laut
untuk menghancurkan musuh yang berusaha merongrong NKRI. Paskhas
mempunyai tugas khas yang tidak dimiliki oleh pasukan lain yaitu
melaksanakan Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U)
sebagai operasi pendahuluan dalam operasi gabungan TNI guna kepentingan
operasi TNI selanjutnya baik dalam operasi gabungan TNI maupun kampanye
militer TNI.
Sebagai pasukan payung pertama di Indonesia dengan tugas merebut,
mempertahankan dan mengoperasikan pangkalan udara, prajurit Korpaskhas
diwajibkan mempunyai kemampuan para (terjun payung) dan kualifikasi
Komando karena pangkalan udara maupun bandara merupakan obyek vital yang
bersifat strategis sehingga potensi musuh yang akan menguasai tentunya
bukan pasukan biasa tapi pasukan yang berkemampuan khusus.
Sumber : Myzone.okezone
No comments:
Post a Comment