Sunday, March 23, 2014

Masihkah Singapura ngambek soal sosok 'Usman-Harun' di JIDD?

Masihkah Singapura ngambek soal sosok 'Usman-Harun' di JIDD?

Jakarta (MI) : Dua prajurit TNI AL mengenakan seragam bernama Usman dan Harun di acara 'Jakarta International Defence Dialogue' (JIDD) pada Rabu (19/3). Pihak Singapura merasa tersinggung dan memilih meninggalkan lokasi acara.

Namun Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan hubungan RI dengan Singapura tetap baik pascainsiden tersebut. Indonesia akan mengundang Singapura untuk latihan bersama.

"Hubungan dengan Singapura cukup baik dan kita juga mengundang Australia dan Singapura ikut Komodo Exercise 29 Maret nanti," kata Purnomo, Minggu (23/3).

Sebelumnya Purnomo sudah meminta Kepala Staf Angkatan Laut untuk menyelidiki insiden tersebut. Namun belum ada hasil penyelidikan.

"Sampai saat ini belum ada perkembangan, kita akan terus tindaklanjuti," katanya.

Menurut dia, hadirnya dua prajurit yang menggunakan seragam Usman dan Harun tidak tepat karena acara tersebut merupakan event internasional dan tidak direkayasa panitia.

"Sebenarnya Singapura bukan komplain tapi mereka kecewa dan ada yang meninggalkan acara JIDD," tambah Purnomo.

Sebelumnya hubungan Indonesia dengan Singapura sempat memanas terkait penggunaan nama Usman-Harun untuk Kapal Republik Indonesia (KRI) pada Februari lalu.

Singapura memprotes penamaan kapal TNI Angkatan Laut tersebut karena dianggap membuka luka lama negeri singa itu dan meminta Pemerintah Indonesia mengubah penamaan KRI dengan dua tokoh pahlawan itu.




Sumber :   Merdeka

2 comments:

  1. Mengapa pejabat Indonesia malu terhadap pahlawan-pahlawan Indonesia sendiri? Apa kalau saya berpakaian ala Diponegoro harus minta maaf kepada dunia ( red Belanda).

    Pejabat2 indonesia harus mempunya jiwa nasionalis & bermatabat dan tidak usah menganggap negara yg menghina pahlawan kita. Mereka gugur agar kalian bisa menjadi menteri atau pejabat negara. Indonesia Hargailah nilai pahlawan yg gugur.

    ReplyDelete
  2. Klu sampai ..prajurit yg berpakaian pahlawan tersebut dipecat...atau di tindak...berati ...mereka gak menghargai pahlawan..donk....mereka mengakomodir anggapan singapura ....

    ReplyDelete