Jakarta (MI) : Insiden 'Usman-Harun' di acara Jakarta
International Defence Dialogue (JIDD) masih diinvestigasi TNI AL.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro masih menunggu hasil investigasi
internal oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
"Belum (ada perkembangan). Pak KSAL (KSAL Laksamana Marsetio) lagi di Indonesia bagian timur dan Bapak Presiden juga lagi di luar kota kampanye, saya sendiri baru pulang dari Bandung kemarin. Tapi akan terus ditindaklanjuti itu. Ini sebetulnya kan inappropriate, nggak pas gitu loh. Ini kan event internasional yang penampilan begitu kita nggak tahu siapa itu. Tapi itu ada rekayasa dari panitia," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.
Hal itu dikatakan Menhan menjawab wartawan, usai acara 'Planet Inovasi dalam Panggung Pemuda Kebangsaan Menumbuhkan Kembali Semangat Kebangsaan: Majulah Pemuda, Majukan Indonesia!' di Gedung Audio Visual BPPT, Jl MH Thamrin No 8, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014).
"Jadi ini rekayasa panitia?" tanya wartawan.
"Itu jelas tidak dari kita. Maka dari itu kita ingin KSAL untuk menyelidiki dan mencari tahu siapa yang berkostum seperti itu. Apakah dari marinir, sipil, militer atau siapa. Kita akan minta selidiki," jawab Menhan.
Dia mengakui Singapura kecewa dan sebagian delegasinya ditarik dari JIDD. Namun, menurut laporan yang dia terima dari Asisten Operasi KSAL Laksda Didit Herdiawan, masih ada beberapa orang delegasi yang tinggal. Namun, sejauh ini, hubungan dengan Singapura cukup baik dan bahkan akan mengundang negara Singa itu latihan militer gabungan.
"Ini mesti jelas, hubungan kita dengan Singapura cukup baik. Dan juga kita akan melaksanakan Komodo Exercise multilateral exercise pada 29 Maret ini. Acaranya Menko Polhukam. Dan itu kita undang Australia juga Singapura. Jadi hubungan antara kedua negara ini saya kira cukup baik," tuturnya.
"Belum (ada perkembangan). Pak KSAL (KSAL Laksamana Marsetio) lagi di Indonesia bagian timur dan Bapak Presiden juga lagi di luar kota kampanye, saya sendiri baru pulang dari Bandung kemarin. Tapi akan terus ditindaklanjuti itu. Ini sebetulnya kan inappropriate, nggak pas gitu loh. Ini kan event internasional yang penampilan begitu kita nggak tahu siapa itu. Tapi itu ada rekayasa dari panitia," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.
Hal itu dikatakan Menhan menjawab wartawan, usai acara 'Planet Inovasi dalam Panggung Pemuda Kebangsaan Menumbuhkan Kembali Semangat Kebangsaan: Majulah Pemuda, Majukan Indonesia!' di Gedung Audio Visual BPPT, Jl MH Thamrin No 8, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014).
"Jadi ini rekayasa panitia?" tanya wartawan.
"Itu jelas tidak dari kita. Maka dari itu kita ingin KSAL untuk menyelidiki dan mencari tahu siapa yang berkostum seperti itu. Apakah dari marinir, sipil, militer atau siapa. Kita akan minta selidiki," jawab Menhan.
Dia mengakui Singapura kecewa dan sebagian delegasinya ditarik dari JIDD. Namun, menurut laporan yang dia terima dari Asisten Operasi KSAL Laksda Didit Herdiawan, masih ada beberapa orang delegasi yang tinggal. Namun, sejauh ini, hubungan dengan Singapura cukup baik dan bahkan akan mengundang negara Singa itu latihan militer gabungan.
"Ini mesti jelas, hubungan kita dengan Singapura cukup baik. Dan juga kita akan melaksanakan Komodo Exercise multilateral exercise pada 29 Maret ini. Acaranya Menko Polhukam. Dan itu kita undang Australia juga Singapura. Jadi hubungan antara kedua negara ini saya kira cukup baik," tuturnya.
Sumber : Detik
Mengapa pejabat Indonesia malu terhadap pahlawan-pahlawan Indonesia sendiri? Apa kalau saya berpakaian ala Diponegoro harus minta maaf kepada dunia ( red Belanda).
ReplyDeletePejabat2 indonesia harus mempunya jiwa nasinalis bermatabat dan tidak usah menganggap negara yg menghina pahlawan kita. Mereka gugur agar kalian bisa menjadi mentri ata pejabat negara. Indonesia Hargailah nilai pahlawan yg gugur.
MENHAN BLOOOOONNNNNN
ReplyDelete