Jayapura (MI) : Polda Papua tak tinggal diam terhadap tindakan
tentara Papua Nugini (PNG) yang membakar kapal nelayan saat sedang
mencari ikan di laut perbatasan. Tak hanya membakar, bahkan tentara PNG
juga memaksa sepuluh nelayan berenang di laut lepas untuk kembali ke
daratan setelah kapalnya dibakar.
Kabid Humas Polda Papua Sulistyo Pudjo sangat menyayangkan tindakan tentara PNG tersebut. Padahal, kata dia, jika memang para nelayan itu melanggar batas wilayah, hal ini bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yan berlaku.
"Nelayan mencari ikan di perbatasan yang berbatasan langsung dengan perairan PNG dan ke bawah Australia dan kemungkinan melewati perbatasan terus ditangkap sama TNI. Kemungkinan loh ya (melanggar perbatasan)," ujar Sulistyo saat dihubungi merdeka.com, Minggu (9/2).
Menurut dia, adalah hal yang wajar jika seorang nelayan melanggar perbatasan saat mencari ikan. Sebab, bisa saja saat menjaring ikan, terjadi badai sehingga kapal tersebut harus melewati batas wilayah.
Karena itu, dia sangat menyayangkan jika peristiwa ini disikapi berlebihan oleh tentara PNG. Sulistyo menambahkan, kasus ini seharunya bisa diselesaikan dengan baik.
"Harusnya ada kasus itu ditangkap saja. Nanti kita urus (dengan diplomasi)," terang dia.
Dia pun mengaku sudah melaporkan hal ini dan mengirim surat ke pihak konsul PNG di Indonesia. Dia berharap, ada klarifikasi dari pihak PNG dalam kasus ini.
"Kita melaporkan ke konsul kedutaan mereka, tidak bisa bertindak begitu saja. Ini masalah krusial, antar negara. Masalah perlakuan ini harus ditindak lanjuti, harus hati-hati. Kita sudah mengirim surat kemarin, dari pihak kita di PNG minta klarifikasi," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Papua Sulistyo Pudjo sangat menyayangkan tindakan tentara PNG tersebut. Padahal, kata dia, jika memang para nelayan itu melanggar batas wilayah, hal ini bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yan berlaku.
"Nelayan mencari ikan di perbatasan yang berbatasan langsung dengan perairan PNG dan ke bawah Australia dan kemungkinan melewati perbatasan terus ditangkap sama TNI. Kemungkinan loh ya (melanggar perbatasan)," ujar Sulistyo saat dihubungi merdeka.com, Minggu (9/2).
Menurut dia, adalah hal yang wajar jika seorang nelayan melanggar perbatasan saat mencari ikan. Sebab, bisa saja saat menjaring ikan, terjadi badai sehingga kapal tersebut harus melewati batas wilayah.
Karena itu, dia sangat menyayangkan jika peristiwa ini disikapi berlebihan oleh tentara PNG. Sulistyo menambahkan, kasus ini seharunya bisa diselesaikan dengan baik.
"Harusnya ada kasus itu ditangkap saja. Nanti kita urus (dengan diplomasi)," terang dia.
Dia pun mengaku sudah melaporkan hal ini dan mengirim surat ke pihak konsul PNG di Indonesia. Dia berharap, ada klarifikasi dari pihak PNG dalam kasus ini.
"Kita melaporkan ke konsul kedutaan mereka, tidak bisa bertindak begitu saja. Ini masalah krusial, antar negara. Masalah perlakuan ini harus ditindak lanjuti, harus hati-hati. Kita sudah mengirim surat kemarin, dari pihak kita di PNG minta klarifikasi," pungkasnya.
Sumber : Detik
Pelajaran bagi kita adlh bahwa pemerintah dlm hal ini TNI hrs bisa melindungi semua warga negaranya yg merasa terancam. Perlu kita lihat bagaimana negara jiran kita dan cina melindungi nelayannya dgn lsg mengirimkan kapal fregat mereka utk mencegah kapal patroli kita menangkap kapal nelayan mereka. Akhirnya toh krn kalah kelas kapal patroli kita melepaskan kapal nelayan tsb.
ReplyDeletenegara tetangga kita ini semuanya sudah pada tahu bahwa pemerintah kita ini gak tegas, makanya mereka pada melecehkan kita, melanggar batas wilayah kita se enaknya mereka asyik asyik aja tuch... karena gak ada tindakan yang tegas dari pemerintahan kita...
ReplyDeleteharus ada tindak lanjut nyata...
ReplyDeletejika hanya diatas kertas ini akan mengurangi rasa nasionalis serta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan tni.karena ini masalah perbatasan...