JKGR (MI) : Düsseldorf. 11/02/2014. Indonesia memilih untuk memperluas penggunaan sistem pertahanan udara dengan Oerlikon Skyshield buatan Rheinmetall
dengan melanjutkan pemesanan sistem unit persenjataan Skyshield.
Kontrak senilai 38 juta Euro bagi Indonesia termasuk pelatihan dan
layanan logistik untuk angkatan bersenjata Indonesia, dengan pengiriman
hingga akhir 2015.
Rheinmetall adalah salah satu pembuat sistem pertahanan udara canggih
jarak pendek yang terkemuka di dunia. Perusahaan ini memimpin pasar
dalam pertahanan udara berbasis meriam, dan satu-satunya suplier sistem
teknologi penembakan yang menggabungkan kanon otomatis dengan peluncur
peluru kendali dan peluru canon yang dilengkapi amunisi Ahead (Peluru
canon yang ditembakkan dan membentuk perisai -butiran-butiran metal
kecil- menyerupai jaring, untuk menahan serangan yang datang).
Dengan teknologi Skyshield 35 mm yang sudah diujicoba dan teruji,
Rheinmetall telah menetapkan standar internasional yang tak tertandingi,
terutama untuk melindungi tempat-tempat umum dan infrastruktur sipil
yang kritis dari ancaman teroris .
Sistem pertahanan udara Skyshield
adalah modular, ringan, sistem Short Range Air Defense (SHORAD) yang
dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves (sekarang menjadi
anak perusahaan dari Rheinmetall Jerman).
Sistem senjata itu sendiri terdiri dari dua 35 mm (1,38 inci)
Revolver Cannon dengan kecepatan tembakan 1000 butir peluru per menit.
Sistem kontrol penembakan terdiri dari unit sensor dan pos komando
terpisah. Skyshield juga dapat mengusung dua modul (8 cell) rudal darat
ke udara untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara. Sistem
pertahanan udara Skyshield dirancang untuk pertahanan anti-pesawat dan
peluru kendali. (rheinmetall-defence.com).
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment