JAKARTA (MI) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara soal pembakaran kapal
nelayan Indonesia yang dilakukan oleh tentara Papua Nugini pada Kamis
(6/2/2014). Moeldoko menganggap tindakan tentara Papua Nugini tersebut
terlalu berlebihan. Oleh karena itu, TNI akan melakukan investigasi
mendalam terkait peristiwa pembakaran ini.
"Saya kira ini tindakan berlebihan. Sekarang sedang diinvestigasi
oleh angkatan laut kita. Tunggu hasilnya karena kami juga ingin tahu
lebih dalam apa motivasinya kok sampai seperti itu," ujar Moeldoko di
sela-sela acara rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pemantapan Pemilu
di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/2/2014).
Moeldoko mengatakan, pihaknya akan memastikan apakah memang para
nelayan Indonesia melewati perbatasan Papua Nugini. Moeldoko juga
mempertanyakan penggunaan kekerasan yang dilakukan Papua Nugini.
"Di situ juga ada simbol-simbol tentara. Kami akan melihat lebih dalam," ucap Moeldoko.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menuturkan, TNI akan menanyakan
peristiwa pembakaran kapal nelayan kepada tentara Papua Nugini. "Kalau
ini area politik atau pertahanan. Kalau area pertahanan ini domain saya.
Kalau politik, nanti menlu yang protes," katanya.
Saat ditanyakan soal pengawasan TNI Angkatan Laut di wilayah
perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini, Moeldoko mengakui bahwa
dengan luas wilayah perairan yang begitu besar, personil TNI tidak
mampu menjaga seluruh wilayah.
"Jadi, sangat wajar, jika ada bobol kanan kiri. Kalau nanti hadirnya
kapal dari Inggis, kapal selam Korea nanti kekuatan akan bertambah,"
katanya.
Aparat TNI-Polri hingga kini masih melakukan pencarian terhadap lima
orang nelayan asal Merauke yang tenggelam di Perairan Muara Kali Torasi.
Mereka tenggelam setelah speed boat yang mereka tumpangi dibakar tentara Papua Nugini, Kamis lalu.
Pembakaran speed boat yang ditumpangi 10 orang nelayan asal
Merauke, Papua, terjadi pukul 10.00 WIT. Insiden tersebut berawal
ketika perahu motor itu kedapatan memasuki wilayah perairan Papua Nugini
oleh tentara Papua Nugini yang sedang melakukan patroli.
Kasus ini kemudian diketahui pada pukul 20.00 WIT setelah 5 dari 10
orang berhasil berenang sejauh delapan kilometer dan melapor ke Pos
Pengamanan Perbatasan TNI-AL Kali Torasi.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment