Saturday, February 15, 2014

Saab Swedia: 100 Persen ToT Pesawat Tempur Indonesia

SAAB Gripen NG Swedia
SAAB Gripen NG Swedia

Singapura (MI) : Produsen sistem pertahanan asal Swedia, Saab Group, memberi opsi transfer teknologi 100 persen jika Indonesia membeli sistem pertahanan  buatan mereka. Saab menegaskan transfer teknologi itu diperlukan agar Indonesia mandiri di masa depan.

Demikian ditegaskan Wakil Presiden Saab Group dan Kepala Saab Indonesia Peter Carlqvist pada Singapore Air Show, di Singapura, Jumat (14/2/2014). Carlqvist menegaskan, transfer teknologi selalu ditawarkan Saab dalam negosiasi dengan pihak mana pun.

“Kami akan melakukan transfer teknologi, tetapi perlu mempelajari dulu industri lokal sebelum memutuskan apa yang ditransfer. Anda perlu cukup matang untuk menerima teknologi kami”, ujar Carlqvist, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Dahono Fitrianto, dari Singapura.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat tempur JAS-39 Gripen NG buatan Saab Group termasuk salah satu pesawat yang dipertimbangkan TNI dan Kementerian Pertahanan untuk menggantikan armada pesawat F-5E Tiger II TNI AU. Saab juga menawarkan radar Giraffe AMB dan rudal antipesawat portabel RBS-70NG kepada TNI AD.

Dalam penawaran itu, Saab menawarkan opsi transfer teknologi. Bahkan, saat memenangi pengadaan pesawat tempur di Brasil, akhir tahun lalu, Saab berkomitmen melakukan transfer teknologi penuh. Sebagian dari 36 pesawat pesanan Brasil itu, dibuat oleh industri dirgantara Brasil sendiri.

SAAB Swedia tawarkan JAS-39 C/D Gripen kepada Indonesia (photo: SAAB)

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat ditemui, Kamis, mengatakan, pihaknya menjajaki tiga tipe pesawat tempur sebagai pengganti F-5E Tiger. Tiga pesawat itu adalah F/A-18 Hornet (Amerika Serikat), Sukhoi Su-35 (Rusia) dan JAS-39 Gripen (Swedia).

Terkait keberhasilan Brasil mendapat transfer teknologi penuh dari Saab, Purnomo mengatakan, pihaknya belum mendapat penawaran serupa. Kondisi di Brasil dan Indonesia berbeda dan Kemhan baru melakukan penjajakan awal.

Adapun Saab mengaku melakukan penjajakan awal ke PT Dirgantara Indonesia dan PT LEN Industri di Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan studi itu, Carlvist mengatakan, industri Indonesia cukup matang.

Wakil Presiden Pemasaran dan Direktur Komersial PT DI Arie Wibowo mengatakan, yang paling dibutuhkan adalah pengembangan sumber daya manusia dengan mengirimkan staf PT DI untuk belajar dan pelatihan kerja di pabrik Saab di Swedia.(ONG/ Kompas).
Sumber : JKGR

11 comments:

  1. Tunggu apa lagi purnomo gendut.. Jgn mengharap betul dri korea.. Lbh baik belajar dri swedia..ambil teknologinya. Tpi jgn lupa beli juga su 35 untk jangka pendek,krn ToT dri swedia jangka panjang.

    ReplyDelete
  2. ambil......ini kesempatan bagus pak kapan lg....pasti juga akan menunjang untuk pengembangan kfx berikutnya.....

    ReplyDelete
  3. Bettul tawaran swedia bagus cuma harus jellas tot tot ....yg bagaimana ?.... pt DI punya kemampuan rancang bangun pesawat besar bisa apalagi jet tempur yg hanya sebesar pohon kelapa ini , tot di avionic radar dan mesin . Kita tahu jas gripen di obral swedia sudah punya desain pesawat baru generasi ke 5 . Jadi biar sama menfuntungkan alih tehnologi harus jellas dan tepat sasaran . Jangan sampai harus belli duluu baru tot ke mudian hari itu cilaka . Buang ambil uang kontan komisi . Supaya di ahir pemerintahan beyee tidak ada masalah ke depan . Bagus tawaran swedia asal jelass tot tot di avuonic radar . Harus berbarengan di produksi kirim tenaga ahli kebiasaan barat harus belli duluuu...tot di persulit ke depan . Igat stop ambil uang kontan jangan ketipu lagi mirip ks changbogo class .

    ReplyDelete
  4. Su 35 dan Saab 39 unt typhoon n f18 lupakan saja

    ReplyDelete
  5. Salam Persatuan dan Kesatuan ...........

    Jika boleh berharap, Idealnya Indonesia ( TNI AU ) dengan cakupan wilayah yang luas, dan terdiri banyak pulau ( lebih dari 17.000 pulau ) , harus ada minimal 22 skwadron tempur , dengan @ 18 unit pesawat / skwadron ....

    A. Pulau Jawa 4 skwadron :

    a.( 1 ) kawasan halim : 1 skwadron sukhoi 35
    b,( 2 ) kawasan pangandaran jawa barat : 1 skwadron F-16
    c.( 3 ) kawasan gunung kidul jogja : 1 skwadron sukhoi 30mk
    d.( 4 ) kawasan madiun jatim : 1 skwadron latih t-50 golden eagle, .......... 1skwadron sukhoi 35

    B. Pulau Sumbawa 1 skwadron :

    a.( 5 ) kawasan pulau Sumbawa : 1 skwadron IFX

    C. Pulau NTT 1 skwadron :

    a.( 6 ) kawasan Kupang NTT : 1 skwadron sukhoi 30 MK

    D. Pulau Tanibar ( kepulauan aru ) 1 skwadron :

    a.( 7 ) kawasan tanibar ( kepulauan aru ) : 1 skwadron gripen

    E. Pulau Papua 3 skwadron :

    a.( 8 ) kawasan meraoke papua : 1 skwadron IFX
    b.( 9 ) kawasan jayawijaya papua : 1 skwadron F-16
    c.(10) kawasan manokwari papua : 1 skwadron gripen

    F. Pulau Sulawesi 3 skwadron :

    a.(11) kawasan menado sultra : 1 skwadron IFX
    b.(12) kawasan Palu sulteng : 1 skwadron hawk 109/209
    c.(13) kawasan ujung pandang sulsel : 1 skwadron sukhoi 27/30

    G. Pulau Kalimantan 3 skwadron :

    a.(14) kawasan Bulungan kal.ut : 1 skwadron sukhoi 35
    b.(15) kawasan palangkaraya kal.teng : 1 skwadron hawk 109/209
    c.(16) kawasan pontianak kal-bar : 1 skwadron IFX

    H. Pulau Natuna 1 skwadron :

    a.(17) Pulau Natuna : 1 skwadron sukhoi 35

    I. Pulau Bintan 1 skwadron :

    a,(18) kawasan Pulau Bintan : 1 skwadron IFX

    J. Pulau Sumatra 4 skwadron :

    a.(19) kawasan Palembang Sumatra Selatan : 1 skwadron F-16
    b.(20) kawasan riau : 1 skwadron gripen NG
    c.(21) kawasan Medan Sumut : 1 skwadron IFX
    d.(22) kawasan Banda Aceh : 1 skwadron sukhoi 30mk


    rincian :
    - 4 skwadron sukhoi 35
    - 4 skwadron sukhoi 27 / 30mk
    - 6 skwadron IFX
    - 3 skwadron Gripen NG
    - 3 skwadron F-16 block C/D
    - 2 skwadron hawk 109 / 209

    semoga perekonomian Bangsa Indonesia meningkat setiap tahunnya, dan semoga tahun 2030 harapan kelengkapan armada tempur TNI AU bisa terpenuhi,.... aamiin

    ReplyDelete
  6. Jangan ambil jangan mau di tipu2 bule barat mending ambil su-35 dan mmberdayakan insinyur kita utk lbih fokus pada program kfx dr pada kerja sama sama bule bodok ujung2nya ada udang di balik rempeyek

    ReplyDelete
  7. SU 35 LOMPATAN BESAR BAGI ALUTSISTA INDONESIA

    ReplyDelete
  8. jangan lupa dassault raffale lebih lethal dan tot 100% termasuk

    ReplyDelete
  9. Ini Kesempatan Emas Pak Mentri... TOT 100 % adalah peluang besar bagi Indusutri Pertahanan Kita, apalagi Pihak Saab Sudah berinisiatif sendiri melakukan survey ek PT DI dan LAN, mantab...
    saya yakin 2 BUMN itu mampu & Siap menerima Transfer Teknologi dari Saab...yg berarti kita akan bisa segera mewujudkan mimpi untuk Rancang-bangun sendiri Pesawat tempur cangih kita...

    Bravo PT DI... mari kita dukung Kemandirin Alutsista Bangsa kita...Amin

    ReplyDelete