Monday, February 10, 2014

Dubes Malaysia: Penyadapan Suatu Kebiadaban

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim. (Foto: Arfiansyah Ruslan/Okezone)

JAKARTA (MI) : Isu penyadapan yang dilakukan oleh dinas intelijen Australia bukan saja dilakukan terhadap Indonesia, juga dialami oleh Malaysia. Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim mengganggap yang dilakukan Australia adalah tindakan biadab.

Komentar keras dilontarkan oleh Dubes Zahrain ketika menerima di Kedubes Malaysia di Jakarta kepada Okezone, belum lama ini. Berikut wawancara Dubes Zahrain dengan Okezone:

Sewaktu pertemuan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mereka membahas penyadapan yang dilakukan oleh Australia. Bagaimana anggapan PM Najib mengenai penyadapan tersebut?


Malaysia merasa hal (penyadapan) itu tidak harus terjadi. Ini adalah satu kebiadaban kalau kita anggap sebagai sekutu. Kami sudah memanggil Duta Besar Australia ke Wisma Putra (Kementerian Luar Negeri Malaysia). Pemanggilan itu bermakna protes, jadi kita tidak setuju.

Apabila Bapak Presiden (SBY) membawa perkara itu dalam pertemuan perundingan tahunan. Jelas bahwa Malaysia bersama dengan Indonesia dalam pembantahan dalam praktek yang kami sebut pengintipan (penyadapan dalam bahasa Melayu). Kita tidak setuju kalau negara yang bersahabat (melakukan penyadapan).

Jadi sudah melakukan protes dan bersama dengan Presiden SBY akan membawa masalah ini dalam pertemuan puncak ASEAN.

Sebenarnya reaksi rakyat Malaysia mengenai masalah (penyadapan) ini, seperti apa?


Oh...sangat marah. Tapi kita berbeda dari segi reaksi. Mungkin di Indonesia banyak demo dan sebagainya, di Malaysia lebih banyak dalam blog, dalam artikel-artikel NGO. Rakyat tidak suka melihat, perangai kebiadaban dari negara sahabat.

Mungkin tidak secara demo, mungkin itu kita lihat perbedaan. Kalau di sini kita lihat demo di depan Kedubes Australia. Saya percaya dengan pemanggilan Dubes Australia, itu sudah menunjukkan bentuk protes.

Ini juga termasuk yang dilakukan oleh mantan PM Mahathir Mohammad?


Bukan hanya pemerintah tapi juga seluruh masyarakat. Mahathir Mohammad -bekas pemimpin kita- ada pendapat sendiri dan kita tahu pun pendiriannya dan banyak rakyat Malaysia yang berbeda pendapat dengan beliau. Keseluruhannya, rakyat Malaysia tidak setuju (dengan penyadapan).

Jelas menunjukkan kita protes, kita setuju. Akhir kata Perdana Menteri Malaysia dengan persetujuan untuk membawa masalah penyadapan ini ke pertemuan puncak ASEAN, menunjukkan satu tanda kita benar-benar protes mengenai spying





 Sumber : Okezone

No comments:

Post a Comment