Lhokseumawe (MI) : Kodam Iskandar Muda (IM)
menerima dan menepungtawari (peusijuk) 30 alat utama sistem persenjataan
(Alutsista) terintegrasi TD 2000 B Detasemen Arhanud Rudal-001 dalam
suatu upacara yang dipimpin langsung Pangdam IM, Mayjen TNI Pandu
Wibowo, di lapangan helipad Arhanud, Aceh Utara, Rabu (29/1).
TD 2000 B merupakan senjata pertahanan udara gabungan antara rudal dan meriam buatan China.
Komposisi sistem persenjataan ini yaitu satu unit radar SR-74 yang
memiliki jarak tangkap sasaran hingga 60 km, empat unit FCDV alat
kendali tembak yang dilengkapi pengarah optik dengan jarak jangka hingga
14 km beserta simulator, delapan unit FCV-1 yang dilengkapi rudal QW-3
dan mampu menembak sasaran secara efektif dalam jarak 7 km beserta
simulator.
Selanjutnya 12 pucuk meriam 57 mm/AA yang dapat dioperasikan baik
otomatis maupun manual dengan jarak tembak efektif 6 km serta satu unit
FCC kendaraan yang dipergunakan untuk memeriksa misil yang akan
ditembakkan dalam penugasan maupun latihan penembakan.
Mayjen Pandu Wibowo dalam sambutannya mengungkapkan, kehadiran
alutsista baru ini merupakan perkuatan TNI AD dalam melaksanakan tugas
pokoknya sesuai Undang-Undang (UU) No 34/2004 tentang TNI, yakni
menegakkan kedaulatan, melindungi dan mempertahankan NKRI.
Alutsista terintegrasi TD 2000 B merupakan persenjataan andalan
terbaru yang dimiliki Detasemen Arhanud Rudal-001 Kodam IM sebanyak 30
unit. Alusista ini menjadi kunci bagi TNI AD dalam melaksanakan
pertahanan negara dan dukungan operasional bagi Arhanud dalam
menyelenggarakan pertahanan udara aktif terhadap objek vital nasional
dengan menghancurkan dan meniadakan daya serangan musuh melalui pesawat
terbang, rudal maupun balistik dalam mendukung tugas pokok Kodam IM.
Bukan “tebar pesona”
Menurutnya kehadiran senjata ini bukan untuk tujuan pasang aksi dan
tebar pesona, tetapi menjadi pengobat dahaga bagi Detasemen Arhanud yang
telah lama mendambakan kehadiran alutsista baru untuk menggantikan
senjata lama yang telah dipensiunkan.
“Saya berharap dengan penambahan perlengkapan ini akan semakin
meningkatkan pengamanan wilayah di jajaran Kodam IM sehingga kinerja
pengamanan akan semakin maksimal,” ujarnya.
Diakuinya, saat ini banyak alutsista di jajaran Kodam IM sudah tua
dan membutuhkan pembaruan dan perbaikan. Namun, dopastikannya bahwa
pasukan TNI selalu siaga menjaga tiap jengkal wilayah NKRI.
Sesuai arahan KSAD, lanjutnya, alutsista yang tiba harus segera
disalurkan untuk mengisi satuan utama di jajaran TNI AD agar dapat
digerakkan sewaktu-waktu.
“Hari ini kita menerima persenjataan baru terintegrasi yang merupakan
dukungan dari pusat untuk melaksanakan pertahanan udara aktif guna
melindungi objek vital nasional maupun titik rawan lainnya di Aceh,”
sebutnya.
Saat ditanya wartawan, Pangdam IM mengungkapkan, kehadiran alutsista
TD 2000-B untuk menggantikan rudal lama yang sudah berumur 30 tahun.
Akurasi senjata ini mencapai 98 persen dan cukup baik dioperasikan di
daerah tropis, ujarnya seraya mengharapkan penambahan satu detasemen di
Banda Aceh untuk melindungi kota ini dari serangan musuh.
Penerimaan sekaligus peusijuk ini dihadiri Wadan Pusat Senjata
Arhanud, Kolonel ARH Fahrudin; Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf
Hipdizah, Bupati Aceh Utara, M Thaib, Dandim 0103/Aceh Utara, Dan
Arhanud 001, Mayor ARH Hari Purnomo; dan jajaran pejabat sipil dan
militer lainnya.
Acara diakhiri dengan atraksi pemanfaatan alusista tersebut oleh
prajurit TNI Detasemen Arhanud 001 ketika menghadapi serangan musuh dari
udara.
Aceh aman
Smentara, dalam kunjungannya di Aceh Timur, Selasa (28/1) malam,
Pangdam Mayjen TNI Pandu Wibowo, menyatakan, Aceh dalam situasi aman.
Ditegaskannya, sekarang ini yang terpenting adalah kondisi keamanan
Aceh yang terjamin sehingga investor masuk ke Aceh. Jika sewaktu-waktu
muncul gangguan keamanan, dia meminta segera dilakukan komunikasi dengan
jajaran TNI, mulai dari koramil hingga korem terdekat.
“Kemajuan Aceh sangat tergantung dari keamanan. Jika hari ini sudah
aman, kita harus mampu meyakinkan semua pihak terutama investor bahwa
Aceh sudah nyaman bagi mereka,” ujarnya.
Ditambahkannya, kebersamaan seluruh lapisan masyarakat Aceh sangat
dibutuhkan dan perlu ditingkatkan sehingga adat-istiadat masyarakat Aceh
tetap terjaga.
Sebelumnya, Bupati Aceh Timur, Hasballah M Thaib, mengatakan, daerah
yang dipimpinnya dulu merupakan wilayah yang tidak aman, namun sekarang
aman dan nyaman.
Dia meminta Pangdam IM segera membangun Makodim 0104/Aceh Timur yang
lahannya sudah disediakan di Gampong (desa) Teupin Batee, Kecamatan Idi
Rayeuk.
“Tanah sudah tersedia, kami minta pembangunan makodim tidak lagi
tertunda. Jika terkendala administrasi, saya selaku kepala daerah siap
mendampingi pangdam ke Mabes TNI,” katanya.
Di bagian akhir, Bupati Aceh Timur menyerahkan cendera mata kepada
Pangdam IM. Pangdam juga memberikan hal yang sama sebagai ucapan terima
kasih atas sambutan yang diberikan Pemkab Aceh Timur.
Sumber : Analisadaily
No comments:
Post a Comment