Saturday, February 15, 2014

Menlu AS: Di Mata Kami, Indonesia Pemimpin Kawasan

Menlu AS: Di Mata Kami, Indonesia Pemimpin Kawasan

Washington DC (MI) : Posisi yang strategis dan kekayaan alam yang melimpah membuat Indonesia menjadi negara yang patut diperhitungkan. Bahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry menilai Indoneia adalah pemimpin di kawasan.

"Di mata Amerika Serikat, Indonesia adalah pemimpin di kawasan sekaligus mitra dalam mendorong perdamaian dan kesejahteraan dan mengatasi perubahan iklim global," ungkap Kerry dalam video yang dirilis Kedutaan Besar AS menjelang kunjungan ke Indonesia, yang dimuat Liputan6.com, Sabtu (15/2/2014). Kerry tak menyebutkan kawasan apa yang ia maksud.

Kerry mengungkapkan salah satu modal dan keunggulan yang Indonesia miliki. Yakni di sektor perikanan yang dia nilai sebagai sektor yang sangat luar biasa.
"Dalam kunjungan terakhir saya ke Indonesia, di Pelabuhan Benoa, Bali, saya melihat aktivitas sektor perikanan yang dipadukan dengan praktik upaya pelestarian. Bagi saya itu luar biasa. Nelayan yang bekerja keras, tuna yang besar dan lautan spektakuler sebagai latarnya," jelasnya.

Kerry menambahkan, kerja sama antara AS dan Indonesia saat ini lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Yakni pendidikan, ilmu pengetahuan, energi, keamanan, kesehatan, pemerintahan yang terbuka, dan masih banyak lagi.

Kerry, Menlu yang menggantikan Hillary Clinton ini akan mengunjungi Indonesia pada 15 Februari-17 Februari 2014. Kunjungan tersebut untuk melakukan Sidang Komisi Bersama ke-4 Menlu Marty Natalegawa pada Senin 17 Februari 2014. Dia dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta pada Sabtu 15 Februari malam.

Kunjungan Kerry ke Indonesia ini merupakan bagian dari lawatannya ke beberapa negara Asia, seperti Korea Selatan, China, dan Indonesia, dari tanggal 13 Februari hingga 18 Februari 2014. Kerry sebelumnya pernah menyambangi RI dalam pertemuan KTT APEC di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2013. Ketika itu, ia datang untuk mewakili Presiden Obama.
Sumber : Liputan6

3 comments:

  1. Itulah anoa berbulu harimau,.............. bicara dg kebijakan tdk seirama dan Indonesia dg bualan AS terbuai sampai2 TNI ditelantarkan artinya dg luas wilayah yg ada dg pengadaan alutsista tdk seimbang. Inilah sejarah TNI yg tdk akan terlupakan..............................dg alasan klasik pemerintah dana tdk ada utk alutsista, akhirnya lepaslah P Nipah, P Sipadan dan Timor timur shg itulah NKRI menjadi tdk kuat ttp dikatakan AS................. hebat itulah kata2 utk menyanjung krn bangsa Indonesia gila sanjung kali.He...............he............sejarah tdk akan terhapus.............

    ReplyDelete
  2. Jgn terbuai dengan bujuk rayu AS. Jgn sampai upaya kita utk meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista teredam karena bujuk rayu ini. Apalagi rencana pembelian pespur SU 35 utk pengganti F5 Tiger jgn sampai batal. Rakyat Indonesia akan memonitor hal ini.

    ReplyDelete
  3. Dar zaman dahulu sampai sekarang indonesia masih tetap menjadi jajahan bangsa asing, soalnya para pemimpin dan pejabatnya matre dan rakus akan kekayaan, semoga mereka yang demikian dilaknat oleh tuhan yang maha kuasa. Apalagi negara yang maju dan kuat adalah agama kristen tinggal islam bagaikan buih dilautan yang berserakan dan terombang-ambing dibawa gelombang bagaikan islam dihancurkan dengan technologi yang negatif.

    ReplyDelete