Jayapura (MI) : Pemerintah Indonesia dan
Papua Nugini akan mendirikan Posko induk dan kendali bersama dalam
pencarian 5 nelayan Indonesia. Mereka hilang akibat kapalnya dibakar
oleh tentara Papua Nugini pada 6 Februari yang lalu, di sekitar
perbatasan Indonesia-Papua Nugini saat ingin membeli hasil laut.
Lokasi posko bersama itu akan didirikan di Kantor
Badan Pengelolaan Perbatasan Merauke yang terletak di Lampu Satu, Kota
Merauke, Papua.
"Kami juga membentuk tim terpadu pencarian korban
dan kita coba terus melakukan koordinasi seminggu ke depan," kata
Komandan Pangkalan laut TNI AL (Lantamal) XI Merauke, Brigjen Mar Buyung
Lalana dalam pesan singkatnya yang diterima Liputan6.com, Rabu (12/2/2014).
Sehari
sebelumnya, jajaran Polda Papua, Kodam Cenderawasih, Pemda Papua,
bersama dengan perwakilan pemerintah Papua Nugini juga melakukan
pertemuan. Rapat tertutup yang digelar lebih dari 3,5 jam tersebut
dipimpin langsung oleh Wakapolda Papua, Brigjen Polisi Paulus Waterpauw.
"Hasil
pertemuan tersebut didapat kesepakatan diantaranya Polri dan instansi
terkait akan terus melakukan pencarian dan meminta pihak Papua Nugini,
khususnya Western Province yang bertetangga langsung dengan Kabupaten
Merauke. Sebab ada dugaan kuat kelima nelayan tersebut terdampar di
Papua Nugini," kata Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo
Hartono di Jayapura.
Selain itu, kata Pudjo, Pemerintah Papua
juga akan menyurati pemerintah Papua Nugini untuk permintaan bantuan
pencarian korban bersama. "Dengan adanya surat menyurat ini, maka
diharapkan tim pencarian bersama masyarakat bisa memasuki wilayah
perairan Papua Nugini. Kita juga bisa meminta bantuan kepada warga
setempat, untuk mencari tau keberadaan nelayan tersebut," jelasnya.
Selain
didirikan satu pos di Kantor Perbatasan Merauke, aparat gabungan itu
juga mendirikan pos di kampung asal nelayan tersebut. "Selain itu, juga
akan dilakukan kerjasama pencarian dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Papua untuk melakukan joint search energy dalam
pencarian," tukas Pudjo.
Sumber : Liputan6
Jangan cuman dicariin doang korbannya pak.tapi minta pertanggung jawabannya.....hukum oknum militer papua nugini dan minta ganti rugi atas perbuatan militer mereka terhadap korban.
ReplyDelete