Saturday, February 15, 2014

Berteman dengan Negeri jauh, Menyerang Tetangga Dekat

art-war

JKGR (MI) : Sikap Timor Leste yang membuka diri bagi militer China sebenarnya tidak mengubah doktrin pertahanan Indonesia yang masih defensif-aktif,belum menuju preventif apalagi pre-emtif.

Doktrin preventif mengatakan bahwa kita harus menghancurkan musuh dalam perjalanannya menuju wilayah kita. Ini berarti sudah ada suatu gerakan yang mengancam yang terjadi dan bukan hanya sekedar potensi. Biasanya musuh dihancurkan melalui serangan udara atau pertempuran di lautan sebelum menyentuh tanah wilayah kita.

Jika perang terjadi dengan negara yang memiliki perbatasan darat dengan kita, maka musuh dihancurkan di wilayah musuh yang menjadi jalan menuju wilayah kita. Hampir semua negara dengan kekuatan militer yang cukup, memiliki doktrin seperti ini. Jadi, doktrin preventif sifatnya menghancurkan gerakan agresi musuh di perjalanan sebelum mencapai tanah wilayah kita.

Doktrin dapat didefinisikan sebagai “Prinsip-prinsip dasar yang mengarah-kan kekuatan militer untuk melaksanakan kegiatannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan nasional. Kualitas KEPEMIMPINAN mungkin merupakan kunci terpenting dari semua masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan doktrin, karena tanpa adanya semangat moral dan kejujuran mustahil doktrin diaplikasikan dengan baik.

Hakikat Ancaman (The Nature of Threat) adalah segala sesuatu yang mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa Indonesia yang merupakan kepentingan keamanan nasional, baik dari segi sumber ancaman (ancaman dari dalam negeri, luar negeri dan azimutal), dari segi macam ancaman (ancaman militer atau non-militer), maupun dari segi aktor ancaman (ancaman suatu negara atau bukan negara).

Sumber ancaman (the source of threat) terhadap “Keamanan Nasional” menjadi semakin luas, bukan hanya meliputi ancaman dari luar (external threat) atau ancaman dari dalam (internal threat), akan tetapi juga ancaman azimutal yang bersifat global dari segala arah dan berbagai aspek, tanpa bisa dikategorikan sebagai ancaman yang datang dari luar atau dari dalam.

Apakah Timor Leste nanti bisa dikategorikan sebagai perang proxy ?
 
Perang proxy adalah perang yang dilakukan antara negara-negara dengan memanfaatkan aktor negara atau non-negara untuk melawan atas nama mereka, serta memanfaatkan negara lain sebagai arena perang. Setidaknya satu dari mereka menggunakan pihak ketiga untuk melawan atas namanya.

Jenis dukungan yang diberikan oleh negara-negara yang terlibat dalam perang proxy akan bervariasi, namun dukungan keuangan dan logistik biasanya selalu disediakan. Contoh: Perang Vietnam dan Perang Korea. Kita bisa nunut kepentingan perang proxy yang dilakukan China dengan membuat pangkalan militernya di Timles.
AJancso / Shutterstock.com
AJancso / Shutterstock.com
China mungkin punya strategi

Jia dao fa guo yaitu Memperoleh JALUR AMAN untuk menaklukkan negeri Guo
Merujuk pada kisah Jin Xian Gong (Duke Xian of Jin).
Negeri Guo(oz) sering menyerang perbatasan Jin.(china)
Duke Xian kemudian berharap dapat menyeberangi wilayah negeri Yu (Indonesia)
Negeri Yu (indonesia) ada diantara negeri Jin (china) dan negeri Guo (aushie). Yu memberi izin lewat pasukan Jin, SETELAH Jin menghancurkan Guo, mereka lalu pulang ke Jin sambil menghancurkan Yu di tengah jalan. Yu yang LENGAH dapat dengan mudah dikalahkan.

Sedangkan Indonesia bisa menganut strategi.” Berteman dengan negeri yang jauh, menyerang tetangga dekat” .Taktik ini diajukan oleh Perdana Menteri Fan Ju dari Kerajaan Qin. Fan Ju (menhan) menganjurkan pada Raja Zhaoxiang (presiden) agar berteman dengan Yan (Rusia) dan Qi (China) yang jauh untuk menyerang Zhao, Han dan Wei (anda tafsirkan sendiri negerinya ) yang negara tetangga sebelah Qin (indonesia).
Sun tzu berkata “And thus, the weapon not being blunted by use, its keenness remains perfect.”
Dan dengan demikian, senjata tidak tumpul oleh penggunaan, ketajaman yang tetap sempurna. ”
Dalam bahasa jawa dapat diterjemahkan “Ora usah tandang gawe, waton alus gelungan e” :D
Biarkan tetangga selatan SIBUK dengan kehadiran ancaman baru dari Utara yang membuat mereka paranoid dan demam akan kehadiran China. Sedangkan Indonesia yang digadang bisa dijadikan bemper menhadapi serangan dari utara malah di sia siakan dan dimusuhi, maka kehadiran China langsung di utara mereka membuat bingung dan akan menguras tenaga mereka untuk menyikapinya.

Sedangkan Indonesia bisa berkonsentrasi menumbuhkan ekonominya dan kekuatan militernya untuk menguatkan sendi sendi pertahanan kedaulatan negeri yang MANDIRI.
WASPADA dengan segala bentuk ancaman dari utara barat dan timur.
Sambil mengantisipasi pasukan Jin yang akan menyerang negeri Guo, agar pulangnya tidak menggebuk negeri Yu ini. (written by Satrio).




Sumber : JKGR

No comments:

Post a Comment