JKGR (MI) : Sikap Timor Leste yang membuka diri bagi militer China sebenarnya
tidak mengubah doktrin pertahanan Indonesia yang masih
defensif-aktif,belum menuju preventif apalagi pre-emtif.
Doktrin preventif mengatakan bahwa kita harus menghancurkan musuh
dalam perjalanannya menuju wilayah kita. Ini berarti sudah ada suatu
gerakan yang mengancam yang terjadi dan bukan hanya sekedar potensi.
Biasanya musuh dihancurkan melalui serangan udara atau pertempuran di
lautan sebelum menyentuh tanah wilayah kita.
Jika perang terjadi dengan negara yang memiliki perbatasan darat
dengan kita, maka musuh dihancurkan di wilayah musuh yang menjadi jalan
menuju wilayah kita. Hampir semua negara dengan kekuatan militer yang
cukup, memiliki doktrin seperti ini. Jadi, doktrin preventif sifatnya
menghancurkan gerakan agresi musuh di perjalanan sebelum mencapai tanah
wilayah kita.
Doktrin dapat didefinisikan sebagai “Prinsip-prinsip dasar yang
mengarah-kan kekuatan militer untuk melaksanakan kegiatannya dalam
rangka mendukung tercapainya tujuan nasional. Kualitas KEPEMIMPINAN
mungkin merupakan kunci terpenting dari semua masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan doktrin, karena tanpa adanya semangat moral dan
kejujuran mustahil doktrin diaplikasikan dengan baik.
Hakikat Ancaman (The Nature of Threat) adalah segala sesuatu yang
mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan
keselamatan bangsa Indonesia yang merupakan kepentingan keamanan
nasional, baik dari segi sumber ancaman (ancaman dari dalam negeri, luar
negeri dan azimutal), dari segi macam ancaman (ancaman militer atau
non-militer), maupun dari segi aktor ancaman (ancaman suatu negara atau
bukan negara).
Sumber ancaman (the source of threat) terhadap “Keamanan Nasional”
menjadi semakin luas, bukan hanya meliputi ancaman dari luar (external
threat) atau ancaman dari dalam (internal threat), akan tetapi juga
ancaman azimutal yang bersifat global dari segala arah dan berbagai
aspek, tanpa bisa dikategorikan sebagai ancaman yang datang dari luar
atau dari dalam.
Apakah Timor Leste nanti bisa dikategorikan sebagai perang proxy ?
Perang proxy adalah perang yang dilakukan antara negara-negara dengan memanfaatkan aktor negara atau non-negara untuk melawan atas nama mereka, serta memanfaatkan negara lain sebagai arena perang. Setidaknya satu dari mereka menggunakan pihak ketiga untuk melawan atas namanya.
Jenis dukungan yang diberikan oleh negara-negara yang terlibat dalam
perang proxy akan bervariasi, namun dukungan keuangan dan logistik
biasanya selalu disediakan. Contoh: Perang Vietnam dan Perang Korea.
Kita bisa nunut kepentingan perang proxy yang dilakukan China dengan
membuat pangkalan militernya di Timles.
China mungkin punya strategi
Jia dao fa guo yaitu Memperoleh JALUR AMAN untuk menaklukkan negeri Guo
Merujuk pada kisah Jin Xian Gong (Duke Xian of Jin).
Negeri Guo(oz) sering menyerang perbatasan Jin.(china)
Duke Xian kemudian berharap dapat menyeberangi wilayah negeri Yu (Indonesia)
Merujuk pada kisah Jin Xian Gong (Duke Xian of Jin).
Negeri Guo(oz) sering menyerang perbatasan Jin.(china)
Duke Xian kemudian berharap dapat menyeberangi wilayah negeri Yu (Indonesia)
Negeri Yu (indonesia) ada diantara negeri Jin (china) dan negeri Guo
(aushie). Yu memberi izin lewat pasukan Jin, SETELAH Jin menghancurkan
Guo, mereka lalu pulang ke Jin sambil menghancurkan Yu di tengah jalan.
Yu yang LENGAH dapat dengan mudah dikalahkan.
Sedangkan Indonesia bisa menganut strategi.” Berteman dengan negeri
yang jauh, menyerang tetangga dekat” .Taktik ini diajukan oleh Perdana
Menteri Fan Ju dari Kerajaan Qin. Fan Ju (menhan) menganjurkan pada Raja
Zhaoxiang (presiden) agar berteman dengan Yan (Rusia) dan Qi (China)
yang jauh untuk menyerang Zhao, Han dan Wei (anda tafsirkan sendiri
negerinya ) yang negara tetangga sebelah Qin (indonesia).
Sun tzu berkata “And thus, the weapon not being blunted by use, its keenness remains perfect.”
Dan dengan demikian, senjata tidak tumpul oleh penggunaan, ketajaman yang tetap sempurna. ”
Dalam bahasa jawa dapat diterjemahkan “Ora usah tandang gawe, waton alus gelungan e”
Dan dengan demikian, senjata tidak tumpul oleh penggunaan, ketajaman yang tetap sempurna. ”
Dalam bahasa jawa dapat diterjemahkan “Ora usah tandang gawe, waton alus gelungan e”
Biarkan tetangga selatan SIBUK dengan kehadiran ancaman baru dari
Utara yang membuat mereka paranoid dan demam akan kehadiran China.
Sedangkan Indonesia yang digadang bisa dijadikan bemper menhadapi
serangan dari utara malah di sia siakan dan dimusuhi, maka kehadiran
China langsung di utara mereka membuat bingung dan akan menguras tenaga
mereka untuk menyikapinya.
Sedangkan Indonesia bisa berkonsentrasi menumbuhkan ekonominya dan
kekuatan militernya untuk menguatkan sendi sendi pertahanan kedaulatan
negeri yang MANDIRI.
WASPADA dengan segala bentuk ancaman dari utara barat dan timur.
Sambil mengantisipasi pasukan Jin yang akan menyerang negeri Guo, agar pulangnya tidak menggebuk negeri Yu ini. (written by Satrio).
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment