Tuesday, February 11, 2014

Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya

Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya

Merdeka (MI) : Belakangan ini Indonesia dan Singapura sedang berada dalam gonjang-ganjing tak mengenakkan. Bagaimana tidak, Pemerintah Singapura mengeluarkan protes keras saat TNI Angkatan laut hendak memberi nama kapal perangnya dengan nama KRI Usman Harun.

Seperti diketahui Sersan Usman dan Kopral Harun adalah dua anggota Korps Komando Operasi TNI AL (kini Marinir) yang meledakkan bom di Orchard Road Singapura saat operasi Dwikora. Keduanya tewas digantung pemerintah Singapura tahun 1968. Masalah ini yang semakin membuat hubungan Indonesia dan Singapura terus memanas.

Singapura pun akhirnya telah mengajukan keberatan melalui Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Namun jika diperhatikan lagi, secara luas Singapura ternyata masih banyak tergantung kepada Indonesia dalam berbagai hal. Apa jadinya ketika berbagai kerja sama tersebut akhirnya dihentikan.

Berikut beberapa macam kerja sama yang masih diperlukan Singapura kepada Indonesia :

1. Pasir

 Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya



Indonesia pernah dikagetkan dengan ekspor pasir besar-besaran ke Singapura. Ekspor pasir tersebut adalah upaya untuk membuat wilayah Singapura semakin luas. Ekspor yang berlangsung selama belasan tahun memberikan dampak signifikan terhadap Singapura.

Betapa tidak daratan Singapura maju sejauh 12 kilometer dari original base line perjanjian perbatasan Indonesia-Singapura pada 1973. Untuk perbandingan luas Singapura Pada tahun 1975 adalah 596 kilometer kemudian meluas menjadi 774 kilometer pada 2010.

Proyek reklamasi dilakukan di selat antar pulau dan pantai untuk kawasan wisata, penghijauan atau bisnis.

2. Pekerja informal/TKI

 Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya
Singapura juga termasuk negara besar yang membutuhkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) setelah Malaysia. Bahkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mempunyai data bahwa lebih dari 6,5 juta TKI yang bekerja di 178 negara termasuk Singapura dan Malaysia. Mereka bekerja di berbagai sektor dan terbilang sukses.

Namun dari banyaknya TKI yang sudah berada di Singapura, tak sedikit mempunyai kisah-kisah tragis. Singapura pernah jelas-jelas melecehkan harga diri bangsa dengan menjual pembantu-pembantu dari Indonesia layaknya dagangan di pasar. Di negara itu, tepatnya di Bukit Timah Plaza Singapore, ditemukan banyak tabung reklame neon tentang penjualan pekerja rumah tangga asal Jawa.

Hingga saat ini rupanya minat kerja orang ke Indonesia juga masih di atas rata-rata. Banyaknya keinginan orang Indonesia untuk mencari lapangan pekerjaan ke sana bisa diindikasikan dari pencarian kata 'Lowongan Kerja di Singapura' dalam pencarian di Google. Begitu banyaknya website yang masih menawarkan peluang untuk masyarakat Indonesia pindah ke negeri singa itu.


3. Gas

Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya

Negara yang dekat dengan Riau ini menjadi konsumen ekspor gas melalui pipa dari Indonesia. Setiap hari, 790 mmscfd gas mengalir ke negeri Singa itu.

Pasokan gas tersebut berasal dari beberapa lapangan gas di Sumatera. Infrastruktur yang digunakan adalah pipa karena terhitung dekat dengan sumbernya.


4. Devisa turis

Singapura masih bergantung pada Indonesia, ini buktinya

Tingginya pertumbuhan kelas menengah yang didukung dengan maskapai penerbangan murah atau low cost carrier, mendorong jumlah wisatawan asal Indonesia berkunjung ke Singapura.

Director Singapore Tourism Board Area Indonesia Suhaimi Sainy mengatakan wisatawan yang berkunjung ke Singapura paling banyak berasal dari Indonesia. "Sekarang Indonesia-Singapura sudah seperti Jakarta-Bandung," kata Suhaimi di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (11/6).

Wisatawan asal Indonesia yang mengunjungi Singapura, mayoritas bertujuan untuk belanja, umumnya pakaian. "Orang Indonesia ke Singapura itu banyak untuk shopping. Orang Indonesia porsi mereka untuk akomodasi, 20 persen karena ada yang datang pagi, kembali malam. 24 persen untuk shopping," tutur Suhaimi.

Hingga kuartal III 2012, Singapore Tourism Board mencatat kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Singapura mencapai 2,1 juta wisatawan dengan nilai mencapai 2,3 miliar dollar Singapura. "Posisi kita lifestyle destination. Tiap bulan ada yang baru. Kita selalu create hal yang baru," tutup Suhaimi.





Sumber : Merdeka

1 comment:

  1. Lanjutkan aja ke perang dingin Siprit dg Indonesia, Indonesia mampu atau tdk bertahan menghadapi negara kecik dan penuh muslihat..........

    ReplyDelete