BANDUNG (MI) : Pemerintah mengerahkan
pesawat CN-235 versi patroli maritim (Patmar) milik TNI-AL guna
melakukan pengawasan di Pantai Selatan Jawa terkait lalu lintas kapal
pengangkut pencari suaka di kawasan tersebut.
Hal tersebut
dikatakan Menhan Purnomo Yusgiantoro usai serah terima pesawat terbaru
tersebut dari PT DI di Hanggar Fixed Wing Kawasan Pabrik II Bandung,
Rabu (2/10).
"Jadi saya instruksikan saja untuk langsung
beroperasi melakukan pengawasan di pantai selatan Indonesia dalam kaitan
banyaknya pencari country of destination ke Australia," jelasnya.
Menurut
Purnomo, kedua pemerintahan baik Indonesia dan Australia mengalami
kesulitan dalam pengawasan lalu lintas pencari suaka di wilayah
tersebut. Karena itu, kedua negara memutuskan menjalin coordinative
patrol (patroli terkoordinasi).
Dia menjelaskan tidak seluruh
kapal pencari suaka itu berasal dari Indonesia. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan, Purnomo menyebut kapal-kapal itu langsung bertolak dari
Timteng dan Asia Selatan melalui Samudera Hindia sebelum masuk
Australia.
Kehadiran CN-235 Patmar diharapkan bisa menjadi salah
satu solusi atas pengawasan kawasan. Pesawat itu merupakan armada
pertama AL dengan kemampuan patroli maritim. Di antaranya dilengkapi
search radar, FLIR (forward looking infra red), dan IFF Transponder.
"Pesawat
ini akan efektif, karena bisa mentracking. Di pesawat ada peralatan
laser dan juga melakukan locking perjalanan mereka kemudian bisa
disampaikan, bahwa mereka berlayar sebagian bukan dari Indonesia,"
jelasnya.
Di tempat yang sama, KSAL Laksamana TNI Marsetio menambahkan peralatan canggih yang tersemat di pesawat CN-235 Patmar akan memudahkan tugas operasi. Ini termasuk langkah penindakan.
Di tempat yang sama, KSAL Laksamana TNI Marsetio menambahkan peralatan canggih yang tersemat di pesawat CN-235 Patmar akan memudahkan tugas operasi. Ini termasuk langkah penindakan.
"Pengiriman
data dari pesawat tidak lagi mengalami jeda. Dengan fasilitas yang ada,
data tersebut dikirimkan secara real time ke KRI sehingga bisa
melakukan eksekusi kapal-kapal itu berada di mana," katanya.
No comments:
Post a Comment