Monday, September 30, 2013

RI-PNG Bangun Prasasti Perbatasan


BOGOR (MI) : Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Saut Situmorang mengatakan Indonesia dan Papua Nugini dalam waktu dekat akan merealisasikan pembangunan prasasti perbatasan.
Sebenarnya prasasti itu sudah digagas dan dibicarakan dari tahun 2010, namun hingga kini belum belum juga terealisir. Karena itu diharapkan dalam waktu dekat ini prasasti perbatasan bisa terwujud.
Hal itu dikemukakan Saut Situmorang pada wartawan usai membuka acara The 30th Joint Border Committee Meeting Between The Republik of Indonesia and The Independent State of Papua New Guinea, kemarin.
Saut menyebutkan ada tiga isu utama yang dibahas dalam pertemuan itu adalah kejahatan lintas batas, lingkungan dan keimigrasian, termasuk masalah pembangunan monumen perbatasan yang sudah tiga tahun tertunda pembangunannya.
Dalam pertemuan itu, Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Saut Situmorang, Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri Linggawaty Hakim, Wakil PNG, Wakil Menteri Hubungan Pemerintahan PNG Hon Joseph Singu dan Duta Besar PNG untuk Indonesia Peter Ilau.
Saut Situmorang mengatakan, masalah pembangunan monumen perbatasan sejak prasastinya ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiga tahun lalu, tapi sampai sekarang belum dibangun karenanya dalam pertemuan delegasi kedua negara ini akan dibahas kembali.
Selain itu, lanjut Saut, menyangkut lalulintas orang yang berasal dari kedua negara selama ini hanya menggunakan pas sederhana. Sedangkan menyangkut lingkungan tentang aliran sungai yang melintasi kedua negara tentu bagaimana menjaga bersama kebersihan sungai tersebut.
“Khususnya menyangkut kejahatan lintas batas ini. Isu utama dari perbatasan adalah menjaga keamanan bersama. Jadi agenda utama inilah yang akan menjadi pembahasan dalam pertemuan delegasi Indonesia dan PNG,” kata Saut. 



Sumber :  Harianterbit

2 comments:

  1. Pemerintah pusat hrs menggeliatkan perekonomian perbatasa, dg penempatan pasukan penjaga ditambah kaki lima Indonesia semakin berkembang dan kalau pemerintah jeli ditempatkan diperbatasan kodim/polres dr sini uang anggota akan memberikan dampak investasi diperbatasan serta didukung dg transmigrasi maka akan berkembang pertumbuhan ekonomi setempat. Contoh perbatasan Papua Nugeni disitu ada satuan penjaga perbatasan TNI AD dan pedagang kaki lima Indonesia menjadi ramai bila hari2 tertentu didatangi orang2 Papau Nugeni utk beli dagangan. Salam NKRI..................

    ReplyDelete
  2. papua/indonesia lebih maju dan makmur daripada PNG...warga PNG aja banyak yg menyeberang nyari makan di jayapura/indonesia....ini namanya iri.... percuma seribu prasasti dibangun jika PNG tetap menjadi corongnya aussi dan AS untuk menjadi makelar dan provokator separatis..... daripada sibuk menghambat pembangunan papua dg keonaran mending PNG memperjuangkan nasib bangsa melanisia/aborigin di australia yg sering demo karena ditindas sama bule kesasar..... kalo di indo orang papua jadi Guru, Dosen, menteri, gubernur, politikus, pelawak,penyanyi dll sudah biasa itu... berbeda dg di australia... ini namanya orng melanesia/PNG dkk memang senang dan mudah sekali dimanfaatkan para bule barat yg bernaung di pulau selatan...mngkn krn pendidikan orng papua lbh baik dibanding dg saudaranya di PNG dkk, dan aborigin... tolok ukurnya gampang, duel bola aja tim persipura fc (juara bertahan LSI) vs PNG fc siapa yg menang???hehee

    ReplyDelete