Tuesday, October 1, 2013

HARI KESAKTIAN PANCASILA: Saatnya Mengubah Nasionalisme Negatif


JAKARTA (MI) : Nasionalisme bangsa Indonesia sudah saatnya diarahkan hanya untuk hal-hal yang bersifat progresif, bukan nasionalisme negatif.
Ketua Pusat Studi Pancasila pada Universitas Pancasila Yudi Latif menyatakan masyarakat Indonesia harus mengubah nilai-nilai nasionalisme yang bersifat negatif dengan hal yang positif dan bukan semata semangat untuk mencari musuh.
"Nasionalisme negatif harus diubah, dalam hal ini yang artinya melawan," kata Yudi, Selasa 1 Oktober 2013, menanggapi peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Yudi mengemukakan bahwa nasionalisme yang harus dikembangkan adalah nasionalisme progresif atau yang bersifat lebih positif.
Maksudnya adalah bahwa rasa nasionalisme itu dikembangkan dengan kemampuan bangsa untuk mengolah karunia yang dimiliki negeri ini, baik sumber daya alam dan sumber daya manusia.
"Kita punya banyak potensi, kenapa tidak kita olah untuk membesarkan bangsa ini. Sudah bukan zamannya lagi mencari musuh," kata Yudi.
Menurut Yudi, dalam mengolah potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia tersebut, Pancasila akan menjadi dasar dan arahan agar kategori ide yang muncul tetap memiliki semangat Indonesia.
Terkait paham komunisme, Yudi mengimbau agar bangsa Indonesia dapat mengantisipasi munculnya bibit baru komunisme.
"Meskipun komunisme lama sudah runtuh, kita tetap harus antisipasi munculnya bibit baru komunisme," tegas dia.
Yudi menjelaskan bahwa bibit baru komunisme bisa mendapatkan kesuburannya bila nilai-nilai Pancasila tidak dijalankan dengan semestinya.
"Oleh sebab itu, sejak dari lingkup terkecil yaitu keluarga, Pancasila sudah harus diajarkan dan dibina," pungkas Yudi.
Sumber :  Kabar24

No comments:

Post a Comment