JAKARTA (MI) : Nasionalisme bangsa Indonesia
sudah saatnya diarahkan hanya untuk hal-hal yang bersifat progresif,
bukan nasionalisme negatif.
Ketua Pusat Studi Pancasila pada
Universitas Pancasila Yudi Latif menyatakan masyarakat Indonesia harus
mengubah nilai-nilai nasionalisme yang bersifat negatif dengan hal yang
positif dan bukan semata semangat untuk mencari musuh.
"Nasionalisme
negatif harus diubah, dalam hal ini yang artinya melawan," kata Yudi,
Selasa 1 Oktober 2013, menanggapi peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Yudi mengemukakan bahwa nasionalisme yang harus dikembangkan adalah nasionalisme progresif atau yang bersifat lebih positif.
Maksudnya
adalah bahwa rasa nasionalisme itu dikembangkan dengan kemampuan bangsa
untuk mengolah karunia yang dimiliki negeri ini, baik sumber daya alam
dan sumber daya manusia.
"Kita punya banyak potensi, kenapa tidak
kita olah untuk membesarkan bangsa ini. Sudah bukan zamannya lagi
mencari musuh," kata Yudi.
Menurut Yudi, dalam mengolah
potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia tersebut, Pancasila akan
menjadi dasar dan arahan agar kategori ide yang muncul tetap memiliki
semangat Indonesia.
Terkait paham komunisme, Yudi mengimbau agar bangsa Indonesia dapat mengantisipasi munculnya bibit baru komunisme.
"Meskipun komunisme lama sudah runtuh, kita tetap harus antisipasi munculnya bibit baru komunisme," tegas dia.
Yudi
menjelaskan bahwa bibit baru komunisme bisa mendapatkan kesuburannya
bila nilai-nilai Pancasila tidak dijalankan dengan semestinya.
"Oleh sebab itu, sejak dari lingkup terkecil yaitu keluarga, Pancasila sudah harus diajarkan dan dibina," pungkas Yudi.
Sumber : Kabar24
No comments:
Post a Comment