Tuesday, April 8, 2014

Eurofighter Typhoon dan Sukhoi SU-35

eurofighter-typhoon (photo: baesystems)
eurofighter-typhoon (photo: baesystems)

JKGR (MI) : Membeli Pesawat tempur yang produsennya bersedia berbagi teknologi memang layak untuk dibeli. tujuannya adalah untuk kemandirian di masa depan.
PT. DI memberikan opsi Typhoon, karena PT. DI melihat bahwa produsen Typhoon bersedia berbagi teknologi. Jika pemerintah Indonesia menuruti opsi dari PT. DI dan akhirnya memilih Typhoon, Pemerintah Indonesia harus meminta jaminan dari PT. DI bahwa ditahun 201*, PT. DI sudah bisa membuat pesawat tempur sendiri. tentunya dengan kualitas tidak jauh dari spesifikasi Typhoon.

Jika ternyata di tahun yang sudah ditentukan PT. DI gagal, tentunya harus ada yang bertanggung jawab atas kegagalan itu dan recomendasi dari PT. DI untuk pembelian Typhoon perlu di selidiki oleh BIN dan KPK.
Secara serampangan, pilihan para pilot TNI AU itu juga perlu diperhatikan, mereka cenderung memilih SU-35. Sebagai orang yang memang dilatih dan dididik menjadi pilot tempur dengan segala resikonya, para pilot TNI AU itu lebih mengerti dan lebih memahami medan pertempuran udara yang mungkin kelak mereka hadapi. Para pilot TNI AU tentunya ingin memenangkan setiap insiden pertempuran udara karena kalau mereka kalah berarti nyawa mereka sendiri sebagai taruhannya.

Sangat wajar para pilot cenderung memilih SU-35 karena Australia membeli F-35 dalam jumlah yang efective ( kisaran 75 – 100 ) dan Singapura juga membeli F-35 ( kisaran 45 – 75 ) selain itu mereka juga mempunya F-18 dan F-15. Jika tetangga membeli F-35, tentunya akan terbuka peluang mereka juga akan membeli F-22.
SU 35
SU 35
Jika Indonesia membeli SU-35 dan dikemudian hari ternyata tetangga mempunyai F-22, Indonesia “tinggal melanjutkan” membeli SU-T50 Pakfa. itu juga berlaku untuk negara-negara eropa anggota NATO, jika ternyata pesawat NATO semacam Typhoon dan Rafale banyak yang rontok atau ketinggalan teknologinya, mereka tinggal telpon ke Amerika agar mengirim F-35 atau F-22. itu mudah karena NATO adalah sekutu amerika.

Karena konsorsium eropa “sudah menawarkan” ToT pesawat tempur Typhoon walau agak “aneh” karena tiba-tiba royal berbagi teknologi, mungkin Typhoon perlu dibeli dalam jumlah minimal seperti yang disyaratkan produsennya agar PT. DI mampu berkembang dan memproduksi pesawat tempur sendiri sekaligus untuk opsi cadangan IFX korea selatan.

Jika Typhoon sudah menawarkan ToT, untuk pesawat tempur SU-35, sepertinya pemerintah Indonesia harus berusaha dan memaksa Russia untuk berbagi teknologinya, mungkin dengan membeli dalam jumlah lebih banyak, bekerja sama dalam banyak hal, peluang itu ada karena Russia juga memerlukan partner dalam segala bidang setelah hubungan Russia dengan NATO dan USA bermasalah.
Dengan membeli SU-35 dalam jumlah sekitar 4 sampai 6 skadron, Indonesia akan memperoleh keuntungan ganda.

Keuntungan Pertama adalah : Dengan Skill pilot Indonesia yang terkenal handal, dengan Su-35, maka Indonesia akan mempunya skadron pemukul kelas berat yang mampu membuat tetangga meriang, panas dingin, muntah-muntah dan kadang kencing di celana.





Sumber : JKGR

8 comments:

  1. beli saja SU35, beli yang banyak,,,rusia pasti ngasi ToT dan rusia spertinya lebih bisa dipercaya ketimbang NATO

    ReplyDelete
  2. Betull saya setuju.. jangan mau lagi dikadalin ... oleh negara-negara kapitalis
    sederhana saja ....
    kalau mereka sekarang mau hibah dan jual produk militer mereka .. pasti karena sesuatu alasan ...
    waktu telah membuktikan hal itu ..
    jadi jangan sampai terperosok kedalam lubang yang sama lagi ..
    lanjutkan ... Sukhoi family is the best

    ReplyDelete
  3. Sukhoi..!
    Red Bear Better than Euro..

    ReplyDelete
  4. Saya yakin bila kita beli pesawat SU-35 banyak,rusia pasti mau menstransfer teknologi ,rusia butuh fatner sprti indonesia, rusia negaranya bersahabat ,rusia tidak mau mengembargo suatu negara,drpd negara barat .

    ReplyDelete
  5. saya lebih mendukung pembelian sukhoi su-35 karena selain udah terbiasanya pilot kita menggunakan sukhoi,su-35 memiliki keunggulan tersendiri yaitu bisa menembak ke belakang...

    ReplyDelete
  6. Typhoon hrs dibeli dg perjanjian hrs diteliti kata perkata jangan sampai dikibulin oleh si penjual akhirnya merugikan Indonesia dan utk SU - 35 juga hrs dibeli utk menjaga lobang angkasa NKRI dr jet2 tempur negara2 tetangga masuk nyerang ke dlm NKRI. Salam...................

    ReplyDelete