SOLO (MI) : Sembilan pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara
lepas landas dari landasan pacu Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Solo,
Jawa Tengah.
Satu per satu pesawat tempur jenis T-50, Hawk MK-53, dan F-5, lepas landas membentuk formasi cantik. Suara mesin-mesin jet tempur tersebut saling bersahutan di udara.
Seperti diketahui, Lanud Adi Soemarmo menjadi tempat dan markas sementara tim pesawat tempur Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. Pasalnya, landasan pacu Lanud Iswahyudi masih dalam perbaikan.
Pantauan Okezone di lokasi, pesawat-pesawat tempur berwarna perpaduan biru dan kuning berjejer. Burung-burung besi tersebut dipersiapkan untuk sesi latihan terbang. Enam pesawat berada di sebelah timur dan tiga lainnya di utara.
Tampak seorang pilot T-50 mengawali latihan terbang, siap lepas landas. Tampak pula beberapa pesawat di barisan berikutnya.
Jenis pesawat tempur yang menjalani misi latihan terbang tersebut terdiri dari satu unit Hawk MK-53, dua F-5, dan enam T-50.
Prajurit TNI AU yang dipercaya mengawaki pesawat T-50 adalah Kapten (Pnb) Yudhistira, lulusan AAU 206 dari Sekolah Penerbang (Setbang) 76.
Kapten (Pnb) Yudhistira merupakan 'Orca' Elemen Leader T-50 dan telah memiliki 45 jam terbang untuk jenis T 501. Sedangkan total seluruh jam terbang yang dimiliki pria kelahiran Magetan, 11 Juni 1985 itu sebanyak 700 jam.
Prajurit lain yang juga mengawaki pesawat tempur T-50 adalah Kapten (Pnb) Dwi Cahyadi, asal Sekolah Penerbang (Setbang) 74 AAU Tahun Angkatan 2005. Ia telah memiliki 46 jam terbang untuk pesawat T 501. Sedangkan total jam terbang yang dimilik pria kelahiran Sleman, 6 Juli 1984 itu sebanyak 900 jam. Raihan jam terbang itu menempatkan posisinya sebagai Ostrich IP Instruktur Pilot Hawk MK-53.
Danlanud Iswahyudi, Marsekal Pertama Yuyu Sutisna, berharap, latihan terbang ini tidak membuat prajurit mengalami euforia berlebihan. Kedua prajurit tersebut merupakan penerbang T-50 yang baru pertama kali diwisuda di Indonesia. Selama ini, proses wisuda pilot pesawat tempur TNI AU dilakukan di luar negeri.
Dengan diwisudanya dua pilot tersebut, kata dia, menandakan bahwa instruktur TNI AU tak kalah dengan Instruktur pesawat tempur negara lain.
“Dengan adanya rangkaian latihan terbang ini berarti ada delapan penerbang pesawat T-50 yang dimiliki Indonesia, dengan rincian enam penerbang sedang dilatih di Korea Selatan dan yang dua ini adalah penerbang yang sedang dilatih di Solo,” jelas Yuyu kepada Okezone, Jumat 11 April 2014.
Sementara itu, Danlanud Adi Soemarmo, Kol (Pnb) Agus Radar Sucahyo, mengatakan, sesuai rencana, selama perbaikan landasan pacu Lanud Iswahyudi, semua pesawat akan dititipkan di Solo selama 1,5 bulan terhitung sejak bulan lalu. Namun waktu penitipan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.
“Ada 22 pilot akan melakukan latihan individu di Solo selama pesawatnya dititipkan di sini,” jelasnya.
Satu per satu pesawat tempur jenis T-50, Hawk MK-53, dan F-5, lepas landas membentuk formasi cantik. Suara mesin-mesin jet tempur tersebut saling bersahutan di udara.
Seperti diketahui, Lanud Adi Soemarmo menjadi tempat dan markas sementara tim pesawat tempur Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. Pasalnya, landasan pacu Lanud Iswahyudi masih dalam perbaikan.
Pantauan Okezone di lokasi, pesawat-pesawat tempur berwarna perpaduan biru dan kuning berjejer. Burung-burung besi tersebut dipersiapkan untuk sesi latihan terbang. Enam pesawat berada di sebelah timur dan tiga lainnya di utara.
Tampak seorang pilot T-50 mengawali latihan terbang, siap lepas landas. Tampak pula beberapa pesawat di barisan berikutnya.
Jenis pesawat tempur yang menjalani misi latihan terbang tersebut terdiri dari satu unit Hawk MK-53, dua F-5, dan enam T-50.
Prajurit TNI AU yang dipercaya mengawaki pesawat T-50 adalah Kapten (Pnb) Yudhistira, lulusan AAU 206 dari Sekolah Penerbang (Setbang) 76.
Kapten (Pnb) Yudhistira merupakan 'Orca' Elemen Leader T-50 dan telah memiliki 45 jam terbang untuk jenis T 501. Sedangkan total seluruh jam terbang yang dimiliki pria kelahiran Magetan, 11 Juni 1985 itu sebanyak 700 jam.
Prajurit lain yang juga mengawaki pesawat tempur T-50 adalah Kapten (Pnb) Dwi Cahyadi, asal Sekolah Penerbang (Setbang) 74 AAU Tahun Angkatan 2005. Ia telah memiliki 46 jam terbang untuk pesawat T 501. Sedangkan total jam terbang yang dimilik pria kelahiran Sleman, 6 Juli 1984 itu sebanyak 900 jam. Raihan jam terbang itu menempatkan posisinya sebagai Ostrich IP Instruktur Pilot Hawk MK-53.
Danlanud Iswahyudi, Marsekal Pertama Yuyu Sutisna, berharap, latihan terbang ini tidak membuat prajurit mengalami euforia berlebihan. Kedua prajurit tersebut merupakan penerbang T-50 yang baru pertama kali diwisuda di Indonesia. Selama ini, proses wisuda pilot pesawat tempur TNI AU dilakukan di luar negeri.
Dengan diwisudanya dua pilot tersebut, kata dia, menandakan bahwa instruktur TNI AU tak kalah dengan Instruktur pesawat tempur negara lain.
“Dengan adanya rangkaian latihan terbang ini berarti ada delapan penerbang pesawat T-50 yang dimiliki Indonesia, dengan rincian enam penerbang sedang dilatih di Korea Selatan dan yang dua ini adalah penerbang yang sedang dilatih di Solo,” jelas Yuyu kepada Okezone, Jumat 11 April 2014.
Sementara itu, Danlanud Adi Soemarmo, Kol (Pnb) Agus Radar Sucahyo, mengatakan, sesuai rencana, selama perbaikan landasan pacu Lanud Iswahyudi, semua pesawat akan dititipkan di Solo selama 1,5 bulan terhitung sejak bulan lalu. Namun waktu penitipan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.
“Ada 22 pilot akan melakukan latihan individu di Solo selama pesawatnya dititipkan di sini,” jelasnya.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment