Thursday, September 26, 2013

Di balik aksi Nam Air beli 100 unit pesawat buatan Habibie

Di balik aksi Nam Air beli 100 unit pesawat buatan Habibie

Jakarta (MI) : Maskapai baru yang merupakan anak usaha Sriwijaya Air, Nam Air sudah menyatakan bakal menggunakan pesawat R-80 buatan anak bangsa. Nam Air telah memesan 100 unit pesawat buatan PT RAI milik B.J Habibie tersebut.
Presiden direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie menuturkan, komitmen untuk menggunakan pesawat ini sudah sejak lama. Tepatnya saat meninggalnya Ainun Habibie, istri dari B.J Habibie.
"Setelah Bu Ainun meninggal kita (Chandra Lie) dipanggil menemani berbincang-bincang dengan Pak Habibie dan beliau sangat sedih. Dia bilang saya sudah mati. Saya punya teman," cerita Chandra dalam acara peluncuran Nam Air di Jakarta, Kamis (26/9).
Chandra menceritakan, saat itu banyak pengusaha lokal di antaranya Samuel Ginting yang ingin memajukan produk dalam negeri. Dengan alasan ingin menolong produk dalam negeri, Chandra langsung berkomitmen menggunakan pesawat dalam negeri untuk maskapainya.
"Saya ingin menciptakan pesawat terbang. Bagaimana pihak teman-teman (Sriwijaya Air) menolong saya. Bagaimana pengusaha nasional yang bergerak di bidang penerbangan boleh menolong saya," kata Chandra menirukan ucapan Habibie ketika itu.
Setelah sekian lama, Chandra menepati janjinya dan akan menggunakan 100 unit pesawat R-80 mulai 2018 mendatang. Pesawat tersebut saat ini masih dalam tahap pra desain.
"Waktu itu saya pulang dari Eropa saya datang ke rumah anak bangsa, B.J Habibie. Beliau masih menggebu-gebu kita yang ada di dalam gedung di luar gedung tidak kalah negara kita dengan asing," katanya.
Chandra yakin penggunaan pesawat buatan anak negeri ini akan mampu merajut Indonesia yang secara geografis berbentuk kepulauan. Selain itu, ada kebanggaan menggunakan produk dalam negeri.
"Saya ingin bangsa ini terkenal di penerbangan. Saya seyakin yakinnya anak bangsa bisa membangun. R-80 ini saya mensupport artinya pihak Sriwijaya dan Nam Air menggunakan produk dalam negeri," tutupnya.




Sumber : Merdeka

No comments:

Post a Comment