BOGOR (MI) : Sidang Komite
Perbatasan Bersama (Joint Border Committee) Indonesia-Papua New Guinea,
kembali digelar di Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/9) hingga Jumat (27/9).
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur
Jenderal Pemerintahan Umum (Dirjen PUM) Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri), Saut Situmorang, dalam sidang JBC yang ke-30 ini, kedua
belah pihak sepakat membahas sejumlah program menindaklanjuti hasil
pertemuan dari sidang-sidang JBC sebelumnya.
Karena itu tidak heran kedua negara
mengutus tim delegasi yang terdiri dari pejabat kementerian/lembaga
terkait di negara masing-masing. Misalnya delegasi dari Indonesia, tim
terdiri dari pejabat Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian
Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan
Kementerian Hukum dan HAM
Selain itu juga terdapat perwakilan dari
Mabes TNI, Mabes Polri, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP),
Badan Intelijen Negara (BIN), dan Pemerintah Provinsi Papua.
“Jadi forum JBC ini merupakan forum
bilateral yang sangat strategis bagi Indonesia dan PNG dalam rangka
mengelola perbatasan atau wilayah negara masing-masing. Makanya kita
melibatkan sejumlah pejabat dari lintas kementerian lembaga yang ada,”
ujar pria yang dipercaya sebagai pimpinan delegasi Indonesia ini.
Kata Saut, paling tidak ada 10
provisional yang akan menjadi agenda pembahasan. Ia mencontohkan semisal
terkait pengaturan pas lintas batas, kedua belah pihak akan mencari
formula yang paling tepat. Karena mengingat masyarakat di perbatasan
pada dasarnya bersaudara, namun dipisahkan oleh dua negara yang berbeda.
“Di perbatasan juga misalnya ada pasar
bersama. Nah orang-orang PNG senang berbelanja ke kita, karena lebih
murah. Karena itu saya kira peningkatan hubungan bilateral perlu semakin
diperkuat. Jadi intinya kedua belah pihak sepakat ada beberapa isu yang
ingin kita capai kesepakatan baru,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri PNG menurut Saut juga telah
melakukan pertemuan pada 17 Juni lalu. Di mana dari pertemuan tersebut
mengemuka komitmen bersama dan itu dikuatkan dengan ditandatanganinya
Basic Agreement on Border Arrangement.
“Makanya pertemuan kali ini juga sebagai
tindaklanjut dari hasil pertemuan di tingkat pemimpin. Selain itu awal
Oktober nanti juga ada pertemuan APEC, mudah-mudahan hasil sidang JBC
kali ini bisa kita bawa dalam pertemuan tersebut,” ujar Saut.
Sumber : JPNN
No comments:
Post a Comment