Jakarta (MI) : Presiden
Joko Widodo bertolak ke Busan, Korea Selatan, Rabu (10/12/2014) pagi,
dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, dengan menggunakan
pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 pada pukul 07.10 WIB.
Tampak mendampingi Presiden dalam perjalanan kali ini yakni Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama para menteri, yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, serta Menteri Perindustrian Saleh Husin mengantarkan kepergian Jokowi.
Tedjo mengungkapkan, kunjungan kerja ini untuk menjalin kerja sama investasi Korea Selatan dengan Indonesia.
"Dan ada beberapa alutsista kita yang dibuat di sana, jadi mungkin menjadi perhatian beliau untuk ditinjau," kata dia.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, perjalanan Jokowi ke Korea akan berlangsung selama dua hari. Presiden dijadwalkan tiba kembali di Tanah Air pada Jumat (12/12/2014).
Tampak mendampingi Presiden dalam perjalanan kali ini yakni Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama para menteri, yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, serta Menteri Perindustrian Saleh Husin mengantarkan kepergian Jokowi.
Tedjo mengungkapkan, kunjungan kerja ini untuk menjalin kerja sama investasi Korea Selatan dengan Indonesia.
"Dan ada beberapa alutsista kita yang dibuat di sana, jadi mungkin menjadi perhatian beliau untuk ditinjau," kata dia.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, perjalanan Jokowi ke Korea akan berlangsung selama dua hari. Presiden dijadwalkan tiba kembali di Tanah Air pada Jumat (12/12/2014).
Di Korea, Andi menambahkan, Presiden akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Korea.
"Indonesia adalah negara koordinator, jadi harus melapor ke negara ASEAN lainnya tentang apa yang dilakukan Indonesia selama satu tahun terakhir," kata dia.
Selain itu, lanjut Andi, Indonesia memiliki misi mempererat kerja sama bilateral dengan Korea Selatan, utamanya dalam bidang infrastruktur, maritim, kehutanan, dan e-goverment.
Di Korsel, Jokowi Direncanakan Tinjau Alutsista
Walaupun kunjungan Presiden Joko Widodo di
Korea Selatan akan lebih banyak disibukkan dengan agenda ekonomi, namun
Kepala Negara juga direncanakan meninjau alat utama sistem senjata
(alutsista).
“Ada beberapa alutsista kita yang dibuat di sana. Jadi mungkin
menjadi perhatian Beliau untuk ditinjau,” kata Menteri Koordinator
Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno di
kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (10/12).
Tedjo mengatakan hal tersebut usai mengantar Jokowi yang bertolak ke Busan, Korea Selatan (Korsel), tadi pagi.
Kerja sama Indonesia dengan Korsel dalam bidang alutsista memang
sudah digagas sejak beberapa tahun terakhir. Salah satunya saat
Indonesia membeli sejumlah pesawat penyerang keperluan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dari Korsel.
Selain itu, juga ada proyek pembuatan kapal selam.
Sementara untuk pertemuan bilateral, menurut Tedjo, akan lebih banyak berkisar ekonomi dan investasi kedua negara.
“Ini masalah ekonomi, kerja sama investasi antara kita dan Korea,” katanya.
Sumber : Beritasatu , KOMPAS
No comments:
Post a Comment