JAKARTA (MI) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko membuka latihan operasi gabungan pengamanan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia melalui teleconference di ruang Pusat Pengendalian Operasi di Markas Besar TNI, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad
Basya mengatakan, dalam pembukaan ini baik Panglima TNI beserta
jajarannya yang mengikuti teleconference hanya membahas mengenai
persiapan-persiapan latihan gabungan yang nanti akan dilaksanakan di
wilayah perbatasan, di perairan Karang Unarang, Blok Ambalat, Laut
Sulawesi.
“Ini
hanya menyiapkan posko-posko tiap matra saja. Tidak ada permasalahan
khusus di Ambalat. Memang dulu ada masalah di sana. Tapi saat ini tidak
ada instruksi khusus dalam latihan gabungan ini,” jelas Basya kepada JIBI/Bisnis, Rabu (7/5/2014).
Pengamanan
wilayah perbatasan ini, kata Basya, nantinya akan diikuti oleh ketiga
matra TNI. Namun, akan difokuskan kepada Angkatan Laut dan Angkatan
Udara. Oleh karena itu komando pengendalian operasi dijabat oleh perwira
dari Angkatan Laut, dan wakilnya dijabat oleh perwira dari Angkatan
Udara.
Selain itu, Basya juga mengatakan, dalam
teleconference ini Panglima TNI beserta jajarannya juga membahas
mengenai persiapan pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan
(Kogabwilhan).
“Di
pertemuan ini kita juga bahas soal Kogabwilhan. Jadi ya persiapan
posko-posko itu juga nanti cikal bakalnya Kogabwilhan,” kata Basya.
Panglima
TNI sendiri mengatakan, apabila nanti Kogabwilhan sudah berhasil
dibentuk, maka operasi gardu perbatasan yang kini dijalankan oleh
Panglima Kodam VII/Wirabuana dan Panglima Kodam VI/Mulawarman akan
berada dibawah kendali Panglima Kogabwilhan.
Komando
Gabungan Wilayah Pertahanan dibentuk dengan tujuan untuk mempersingkat
komando kendali pasukan oleh Panglima TNI. Nantinya, Kogabwilhan akan
dibagi dalam wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Saat
ini, TNI menunggu keputusan pembentukan Kogabwilhan dari presiden.
No comments:
Post a Comment