JAKARTA (MI) : Presiden Susilo Bambang Yudhyonono bertolak ke Denpasar, Bali, untuk
menghadiri konferensi regional Open Government Partnership (OGP)
Asia-Pasifik pada Senin (5/5/2014) siang. Ini merupakan kunjungan kerja
pertama Presiden dengan menggunakan pesawat kepresidenan, yang baru saja
tiba di Jakarta pada 10 April 2014.
Keberangkatan Presiden tersebut dilakukan seusai menerima kunjungan
kehormatan dari Putera Mahkota Brunei Darussalam di Istana Negara.
Presiden sempat ditanya wartawan bagaimana rasanya terbang perdana
dengan menggunakan pesawat Boeing Business Jet 2 (BBJ-2) itu. "Saya
belum bisa jawab karena belum pernah terbang," ujar Presiden yang
disambut tawa para menteri dan para wartawan.
Presiden Yudhoyono mengatakan, selama 10 tahun memimpin negara, dia
bersyukur akhirnya pemerintah bisa berhemat dengan hadirnya pesawat
kepresidenan itu. "Alhamdulillah, enam bulan terakhir bisa menggunakan
pesawat yang akhirnya bisa berhemat untuk anggaran kita," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan, pesawat yang dibeli seharga Rp 840 miliar
itu bukan untuk dirinya, melainkan untuk presiden yang akan datang.
Pesawat baru kepresidenan ini dirancang dengan kelengkapan 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area.
Interior pesawat didesain agar dapat mengakomodasi hingga 67 orang
penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.
Boeing Business-Jet 2 seri 737-800NG tersebut mampu terbang dengan
ketinggian maksimal 41.000 kaki selama 10 jam, memiliki kecepatan
jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. Pesawat
ini juga dilengkapi perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah
ditambah untuk daya jangkau sampai dengan 10.000 kilometer. Dengan
kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh
pelosok Tanah Air dan tugas kepresidenan di negara sahabat. Jenis
pesawat ini juga digunakan maskapai penerbangan pelat merah, Garuda
Indonesia.
Selama tiga hari, pesawat ini akan menemani Presiden Yudhoyono
bersama rombongan para menteri yang menghadiri konferensi OGP pada 6-7
Mei 2014 di Nusa Dua, Bali. Indonesia merupakan salah satu negara
perintis OGP. Tahun ini, Indonesia memperoleh kehormatan sebagai Ketua
OGP da Meksiko sebagai co-chair. Negara lain yang menjadi
perintis OGP adalah Brasil, Norwegia, Filipina, Afrika Selatan, Inggris,
dan Amerika Serikat. Dibentuk pada September 2011, OGP kini sudah
beranggotakan 64 negara.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment