Dili (MI) : Pemerintah Timor Leste ikut mengecam penyadapan yang dilakukan intelijen Australia. Terlebih, kedutaan Australia di Dili juga menjadi fasilitas penyadapan intelijen Australia.
Menteri Negara dan Presiden Dewan Menteri Timor Leste, Agio Pereira, mendukung seruan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono untuk membuat kode etik spionase. Pereira kepada Fairfax Media, Kamis (28/11/2013) mengecam laporan penyadapan intelijen Australia itu.
”Anda bertanya-tanya di mana ini (penyadapan) berhenti,” ujarnya, mengacu penyadapan intelijen Australia terhadap telepon genggam Yudhoyono dan istrinya, Herawati Kristiani pada 2009.
”Ketika bocoran tentang rekaman wanita nomor satu Jakarta (Ani Yudhoyono), Anda bertanya-tanya apakah itu akan terlalu jauh,” lanjut Pereira.
Pereira mengatakan, bocoran laporan penyadapan itu telah merusak reputasi Australia, dan diperparah dengan lambatnya reaksi Perdana Menteri Tony Abbott. Dia membandingkan reaksi cepat yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ketika intelijen AS dituduh menyadap ponsel Kanselir Jerman Angela Merkel.
”Respon kepemimpinan Australia untuk krisis ini dengan Indonesia bukan yang terbaik dalam pandangan saya,” imbuh dia. ”Tidaklah benar bahwa sebuah negara menguping kepala negara dari negara-negara lain, dan Timor Leste tidak menguping.”
Sumber : Sindonews
No comments:
Post a Comment