Jakarta (MI) : Pesawat angkut berat C-130H Hercules nomor registrasi A-1323 dari Skuadron Udara 31 yang diperbantukan menolong korban topan Haiyan di Filipina selama 11 hari telah kembali ke Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin siang.
Secara keseluruhan, Hercules A-1323 itu telah membawa 252.324 kilogram logistik bantuan, mulai dari bahan pangan, keperluan bertahan hidup, tenda, obat-obatan, air bersih, jurnalis, tenaga medis, dan pendukung, hingga ratusan warga pengungsi setempat.
"Hampir seluruh sortie penerbangan kami diisi dengan beban optimal yang bisa dibawa Herculesini. Begitu tiba, kami langsung diperbantukan atau di-BKO-kan kepada militer setempat dan kami mendukung semua aktivitas operasi kemanusiaan di sana," kata Mayor Penerbang Puguh, komandan misi Hercules itu, saat tiba di apronPangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma.
Pada 21 November lalu, sebagai misal, HerculesA-1323 itu mengangkut 103 warga setempat, belasan personel militer setempat, selain belasan awak pesawat terbang angkut berat itu. Misi kali itu adalah mengungsikan warga Tacloban ke Cebu.
Hercules yang diberangkatkan pada 13 November lalu dari Halim Perdanakusuma itu semula hanya bolak-balik Balikpapan-Cebu, Filipina. Baru mulai 16 November dia ditugaskan penuh di Filipina hingga 23 November lalu, dengan singgah di Pangkalan Udara TNI AU Balikpapan.
Menurut Puguh, kondisi di Tacloban, Roxas, Illolo, dan wilayah lain di sana sangat memprihatinkan. "Walau berbeda dengan tsunami Aceh, namun skala kerusakannya parah. Di Tacloban, hingga beberapa hari kami tidak bisa berkomunikasi memakai telefon genggam, hanya bisa dilakukan di Cebu," katanya.
C-130 H A-1323 itu ditempatkan di Cebu, jika ada permintaan dari badan penanggulangan bencana setempat, para awak dari Skuadron Udara 31 TNI AU itu siap bergerak ke mana saja sesuai permintaan mereka.
"Kami bersyukur para perwira penerbang, bintara, dan tamtama pendukung dapat kembali selamat ke pangkalan di sini. Kami mendapat kehormatan menolong warga Filipina yang sedang terkena bencana ini. Kami melaksanakan perintah dengan gembira, tulus, dan penuh tanggung jawab," kata Komandan Skuadron Udara 31, Letnan Kolonel Penerbang Adrian Damanik, yang turut menyambut mereka.
C-130H merupakan versi Hercules ber-bodypendek dengan kemampuan lepas landas dan mendarat di landasan berfasilitas minim. Dia bisa beroperasi secara mandiri, di antaranya menyalakan mesin tanpa bantuan auxiallary power unit dari darat.
Dengan konfigurasi standar dengan empat mesin turboprop Allison T56-A-15 berdaya 4.590 shp (3.430 kW), dia bisa menerbangkan beban sekitar 20 ton, atau 96 personel militer bersenjata perorangan lengkap, atau tiga jip perang, atau 26 tandu dengan tenaga medis, atau keperluan lain.
Sumber : ANTARA
No comments:
Post a Comment