Jakarta (MI) : Ketegangan antara Indonesia dan Australia yang dipicu penyadapan komunikasi pejabat tinggi Indonesia oleh intelijen Negeri Kanguru itu kini mulai mereda. Bahkan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan Badan Intelijen Australia mengenai penyadapan tersebut.
"Memang sudah ada pembicaraan antara badan intelijen kedua negara. Pembicaraan itu terjadi beberapa saat setelah penyadapan itu terungkap. Beberapa saat kemudian mereka langsung menelepon saya," kata Marciano usai rapat dengan Komisi I dan menteri terkait di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Hasilnya, kata Marciano, Badan Intelijen Australia berjanji tidak akan mengulangi penyadapan tersebut. "Intinya Australia meyakinkan hal ini ke depan tidak akan terulang kembali," ungkapnya.
Selain janji tersebut, Marciano juga menjelaskan bahwa BIN dan badan intelijen Australia akan duduk bersama untuk menyusun perjanjian terkait kerja sama intelijen kedua negara di masa mendatang.
"Ada juga kesepakatan bahwa kedua badan intelijen akan duduk bersama menyusun code of conduct protokol bagaimana kerja sama intelijen kedua negara. Ini kita buat bersama, kita diskusikan," tuturnya.
Kehadiran Marciano di DPR adalah atas undangan Komisi I DPR. Selain Marciano, dalam rapat kerja ini hadir pula Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, serta Kepala Lembaga Sandi Negara Mayjen TNI Djoko Setiadi.
Dalam pertemuan ini mereka membahas penyadapan yang dilakukan Australia dan sekutunya terhadap Indonesia.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment