Thursday, May 22, 2014

Selidiki Mercusuar Malaysia, TNI Menyamar jadi Wartawan

Kawasan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.

Pontianak (MI) : Anggota TNI sempat melakukan penyelidikan soal pembangunan Mercusuar di Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, perbatasan Kalimantan Barat. Salah satunya adalah dengan cara menyamar sebagai wartawan.

Hal ini disampaikan Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Andi Ibrahim Saleh, Rabu, 21 Mei 2014. Dia mengatakan mengirim TNI yang menyamar setelah kasus ini mencuat awal pekan ini. Tujuannya adalah mencari tahu siapa yang memerintahkan pembangunan mercusuar.
"Anggota kami masuk di sana menyamar jadi  wartawan. Ditanya siapa yang perintahkan ini (membangun mercusuar), kata mereka perintah dari Kerajaan Malaysia,” kata Andi.

Namun ketika dikonfirmasi ke konsulat jenderal Malaysia Pontianak, mereka mengaku tidak tahu. Pengakuan yang sama disampaikan oleh Panglima Divisi Satu yang merangkap Panglima Divisi dua di Sawarak, Malaysia.

"Apakah ini memang ada pembusukan atau ada satu trik-trik untuk mengambil kesempatan dalam pemilu kita. Mudah-mudahan tidak seperti itu, tapi karena ada kepentingan lain. Karena mereka bangun di patok paling ujung, kurang lebih 115 meter dan dibangun di laut," kata Andi.

Andi mengatakan sebelumnya Malaysia mengirimkan delapan kapal untuk membangun mercusuar di wilayah Indonesia itu. Kapal TNI berhasil mengusir kapal-kapal yang telah mengganggu warga mencari ikan tersebut.

“Kapal Malaysia terdiri dari satu yang mengawal empat tongkang dan tiga Tugboat. Sudah ada tiga pancang," kata Andi.

TNI memutuskan untuk mengirim KRI mengusir kapal-kapal itu. "Saya tak sempat bawa senjata. Kalau saya bawa senjata, saya tembak untuk mengusir saja. Tapi mutar-mutar mereka juga sudah takut,” kata Andi. 







Sumber :  VIVAnews

5 comments:

  1. nggak sempat bawa senjata ??? aneh sekali ya pak,senjata adalah istri pertama dari prajurit dan tak boleh ketinggalan atau di tinggal kan saat operasi,,,, nah kemana kita punya burung besi Hawk yg di Supadio suruh aja ngintai ke sana kan lebih cepat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sabaar brooth...mau di akui ato gak ..mental pimpinan kita koplak....aq si yakin klu ada perintah prajurit kita siap apapun resikonya...tpiiiii lha pimpinanya yg koplak...hati malingsial banyak muslihat liciknya..

      Delete
  2. skli lg jgn ksih jgn diksih ampuna,bila perlu tembak ditempat,biar sekalian mati tentara malinggis.good TNI

    ReplyDelete
  3. Senjata kok smpe ketinggalan.. dimana profesionalisme TNI? tapi tetep salut bwt TNI... Maju teerus!!!!!!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete