Purbalingga (MI) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko
mengunjungi Batalion Infanteri 406 Candra Kusuma Purbalingga, Jawa
Tengah untuk mendengarkan pemaparan kesiapan TNI terhadap erupsi Gunung
Slamet yang saat ini statusnya Waspada Level (II).
Selain itu panglima TNI juga memantau kesiapan pasukan perbekalan dalam mendirikan tenda darurat persiapan dapur umum untuk para pengungsi jika sewaktu-waktu Gunung Slamet meningkatkan aktivitasnya.
"10 menit harus mendirikan tenda dan masak, harus cepat, ayoo cepat, gerakan apa itu!" teriak panglima TNI di markas Batalion Infanteri 406 Candra Kusuma Purbalingga, Jumat (23/5/2014).
Dengan sigap, sekitar 17 anggota TNI ini langsung berusaha mendirikan tenda darurat untuk dapur umum. Tak lama kemudian, panglima TNI kembali menegaskan bahwa waktu sudah hampir habis.
"Kurang dua menit, ayo cepat, gunungnya sudah mau meletus," tegasnya.
Setelah tenda berdiri, sebagian anggota TNI langsung menyiapkan perlengkapan memasak untuk menggoreng tempe dan tahu.
"Bisa masak apa kamu?" tanya panglima TNI.
Selain itu panglima TNI juga memantau kesiapan pasukan perbekalan dalam mendirikan tenda darurat persiapan dapur umum untuk para pengungsi jika sewaktu-waktu Gunung Slamet meningkatkan aktivitasnya.
"10 menit harus mendirikan tenda dan masak, harus cepat, ayoo cepat, gerakan apa itu!" teriak panglima TNI di markas Batalion Infanteri 406 Candra Kusuma Purbalingga, Jumat (23/5/2014).
Dengan sigap, sekitar 17 anggota TNI ini langsung berusaha mendirikan tenda darurat untuk dapur umum. Tak lama kemudian, panglima TNI kembali menegaskan bahwa waktu sudah hampir habis.
"Kurang dua menit, ayo cepat, gunungnya sudah mau meletus," tegasnya.
Setelah tenda berdiri, sebagian anggota TNI langsung menyiapkan perlengkapan memasak untuk menggoreng tempe dan tahu.
"Bisa masak apa kamu?" tanya panglima TNI.
"Siap tempe dan tahu," jawab anggota TNI.
Sambil melihat anggota TNI memasak. Panglima juga sempat mencoba tempe yang sudah matang. Tak lama setelah mencoba tempe yang digoreng tersebut, panglima TNI mulai menghitung mundur, setelah itu meminta seluruh anggota TNI yang mendirikan tenda untuk berada di luar tenda.
"Kalian masih kurang keras kerjanya, push up 10 kali!! Termasuk kamu cepat," kata panglima TNI.
Setelah push up selesai dilakukan, Panglima TNI berpesan pada anggotanya agar dapat lebih cepat dalam mendirikan tenda. "Setelah ini kamu harus bisa 5 menit," jelasnya diikuti kata siap dari pasukan.
Dalam kunjungannya tersebut, panglima TNI mendengarkan pemaparan tentang kondisi Gunung Slamet, hadir dalam kegiatan tersebut Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo dan Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM, Surono. Setelah kegiatan tersebut, panglima TNI melanjutkan perjalanan menuju pos pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, dan selanjutnya menuju pos pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Pemalang.
Sambil melihat anggota TNI memasak. Panglima juga sempat mencoba tempe yang sudah matang. Tak lama setelah mencoba tempe yang digoreng tersebut, panglima TNI mulai menghitung mundur, setelah itu meminta seluruh anggota TNI yang mendirikan tenda untuk berada di luar tenda.
"Kalian masih kurang keras kerjanya, push up 10 kali!! Termasuk kamu cepat," kata panglima TNI.
Setelah push up selesai dilakukan, Panglima TNI berpesan pada anggotanya agar dapat lebih cepat dalam mendirikan tenda. "Setelah ini kamu harus bisa 5 menit," jelasnya diikuti kata siap dari pasukan.
Dalam kunjungannya tersebut, panglima TNI mendengarkan pemaparan tentang kondisi Gunung Slamet, hadir dalam kegiatan tersebut Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo dan Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM, Surono. Setelah kegiatan tersebut, panglima TNI melanjutkan perjalanan menuju pos pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, dan selanjutnya menuju pos pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Pemalang.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment