Bandung (MI) : Kebutuhan para pengguna alat utama sistem
persenjataan serta kemampuan industri pertahanan Indonesia dalam
memenuhinya, memerlukan sinergi yang baik agar pemenuhan peralatan
pertahanan dan keamanan tersebut dapat berjalan sesuai rencana yang
telah disusun oleh para pengambil keputusan. Untuk memantapkan sinergi
ini, maka diselenggarakanlah Rapat Gap Analysis Kemampuan
Industri Pertahanan dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP)
di Ruang Auditorium PT Pindad (Persero) pada Selasa, 13 Mei 2014. Rapat
ini dipimpin oleh Ketua Tim Pelaksana KKIP Laksamana TNI (Purn)
Sumardjono dan dihadiri oleh para anggota tim KKIP, perwakilan user, dan
industri yang membantu kinerja PT Pindad (Persero). Dari internal PT
Pindad (Persero), dihadiri oleh jajaran Direksi dan para pejabat teras
yang terkait.
Rapat Gap Analysis ini diadakan untuk
membangun hubungan konstruktif antara industri dengan pengguna juga
pengambil keputusan. Koordinasi awal dengan pengguna dari tiap matra
juga telah dilakukan guna mendeteksi kebutuhan alutsista yang diperlukan
untuk selanjutnya didiskusikan dengan pihak industri mengenai kesiapan
untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Jika ada gap antara kemampuan industri dan kebutuhan pengguna, maka
akan dipikirkan cara-cara untuk menyiasatinya, memenuhinya, bahkan
melampauinya. KKIP akan mengoordinasikan kebutuhan pengguna peralatan
pertahanan dan keamanan, rencana induk mengenai peralatan pertahanan dan
keamanan, dan juga kemampuan industri untuk disampaikan ke beberapa
pihak pendukung seperti Kementerian Keuangan dan Badan Perencana
Pembangunan Nasional (Bappenas).
Plt Direktur Utama PT Pindad (Persero) Tri Hardjono
mengatakan sebagai pemasok utama produk-produk alat utama sistem
persenjataan untuk TNI, Pindad siap untuk mendukung kebutuhan matra
darat dalam produk senjata, amunisi, dan kendaraan khusus. Sinergi yang
baik antara Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) dengan
industri-industri pendukung akan menciptakan industri pertahanan yang
kuat. Sejalan dengan hal tersebut, Pindad mengharapkan dukungan penuh
dari Kementerian Pertahanan dan pengguna. Beberapa fasilitas produksi
baru telah didatangkan guna meningkatkan kapasitas produksi senjata dan
munisi untuk mendukung penuh daya gerak dan daya gempur TNI di medan
perang.
Dalam pertemuan ini, beberapa industri yang
mendukung aktivitas produksi Pindad menyatakan siap untuk terus
memberikan bantuannya untuk menunjang proses pemenuhan kebutuhan
produk-produk alutsista yang dilakukan PT Pindad (Persero). Semoga saja,
sinergi yang diharapkan dapat tercapai dan dapat menciptakan industri
pertahanan yang kuat dan mandiri, namun tetap mengedepankan kualitas
produk.
Sumber : PINDAD
No comments:
Post a Comment