Tuesday, May 20, 2014

Sinergi dalam Industri Pertahanan


Bandung (MI) : Kebutuhan para pengguna alat utama sistem persenjataan serta kemampuan industri pertahanan Indonesia dalam memenuhinya, memerlukan sinergi yang baik agar pemenuhan peralatan pertahanan dan keamanan tersebut dapat berjalan sesuai rencana yang telah disusun oleh para pengambil keputusan. Untuk memantapkan sinergi ini, maka diselenggarakanlah Rapat Gap Analysis Kemampuan Industri Pertahanan dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di Ruang Auditorium PT Pindad (Persero) pada Selasa, 13 Mei 2014. Rapat ini dipimpin oleh Ketua Tim Pelaksana KKIP Laksamana TNI (Purn) Sumardjono dan dihadiri oleh para anggota tim KKIP, perwakilan user, dan industri yang membantu kinerja PT Pindad (Persero). Dari internal PT Pindad (Persero), dihadiri oleh jajaran Direksi dan para pejabat teras yang terkait.

Rapat Gap Analysis ini diadakan untuk membangun hubungan konstruktif antara industri dengan pengguna juga pengambil keputusan. Koordinasi awal dengan pengguna dari tiap matra juga telah dilakukan guna mendeteksi kebutuhan alutsista yang diperlukan untuk selanjutnya didiskusikan dengan pihak industri mengenai kesiapan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Jika ada gap antara kemampuan industri dan kebutuhan pengguna, maka akan dipikirkan cara-cara untuk menyiasatinya, memenuhinya, bahkan melampauinya. KKIP akan mengoordinasikan kebutuhan pengguna peralatan pertahanan dan keamanan, rencana induk mengenai peralatan pertahanan dan keamanan, dan juga kemampuan industri untuk disampaikan ke beberapa pihak pendukung seperti Kementerian Keuangan dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas).

Plt Direktur Utama PT Pindad (Persero) Tri Hardjono mengatakan sebagai pemasok utama produk-produk alat utama sistem persenjataan untuk TNI, Pindad siap untuk mendukung kebutuhan matra darat dalam produk senjata, amunisi, dan kendaraan khusus. Sinergi yang baik antara Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) dengan industri-industri pendukung akan menciptakan industri pertahanan yang kuat. Sejalan dengan hal tersebut, Pindad mengharapkan dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan dan pengguna. Beberapa fasilitas produksi baru telah didatangkan guna meningkatkan kapasitas produksi senjata dan munisi untuk mendukung penuh daya gerak dan daya gempur TNI di medan perang.

Dalam pertemuan ini, beberapa industri yang mendukung aktivitas produksi Pindad menyatakan siap untuk terus memberikan bantuannya untuk menunjang proses pemenuhan kebutuhan produk-produk alutsista yang dilakukan PT Pindad (Persero). Semoga saja, sinergi yang diharapkan dapat tercapai dan dapat menciptakan industri pertahanan yang kuat dan mandiri, namun tetap mengedepankan kualitas produk. 
Sumber : PINDAD

No comments:

Post a Comment