Jakarta (MI) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio bertindak sebagai keynote speech pada
acara Seminar Nasional Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL)
bertema “Kepemimpinan dan Pembangunan Berorientasi Maritim: Strategi dan
Kebijakan yang Integral”, di hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2014).
Kasal
dalam orasinya mengatakan, TNI Angkatan Laut sebagai komponen kekuatan
pertahanan negara di laut, akan senantiasa mendukung kebijakan
pemerintah dengan menyelaraskan strategi pembinaan kekuatannya dalam
rangka mendukung pembangunan nasional maritim. “Sebagai salah satu stakeholder
di bidang maritim, maka TNI Angkatan Laut memiliki peran yang
signifikan dalam penegakan hukum di laut. Hal ini merupakan salah satu
kunci sukses untuk membangun maritim Indonesia, karena terjaminnya
keamanan dan tegaknya kedaulatan hukum di perairan yurisdiksi Indonesia
merupakan fondasi pembangunan maritim Indonesia,” tegas Kasal.
Kiprah
TNI Angkatan Laut, lanjut Kasal, saat ini tidak hanya berperan menjaga
stabilitas di perairan yurisdiksi Indonesia dan kawasan saja, tetapi
juga di dunia. Sebagaimana disampaikan Kasal Amerika dan Panglima Armada
Ke-7 Amerika bahwa “The Indonesian Navy is The Real World Class Navy”. “Hal
ini bukan sekedar basa-basi, namun sebuah pengakuan yang tidak lepas
dari keaktifan kita dalam mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan
berskala internasional,” katanya.
Kasal juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu TNI Angkatan Laut telah menyelenggarakan International Maritime Security Symposium (IMSS) yang tidak hanya mengundang negara yang tergabung dalam Western Pacific Naval Symposium (WPNS), namun juga mengundang negara-negara Indian Ocean Naval Symposium (IONS).
Dijelaskannya,
simposium tersebut dihadiri oleh 32 negara, termasuk di dalamnya 15
Kepala Staf Angkatan Laut. Disamping itu, keberhasilan TNI AL dalam
menyelenggarakan latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo tahun 2014, dengan menghadirkan 18 negara untuk melaksanakan kegiatan non-war fighting exercise,
merupakan even pertama yang diselenggarakan di kawasan Asia Tenggara,
dan akan menjadi agenda TNI Angkatan Laut dua tahunan.
“Kedua even akan
diselenggarakan secara bergantian setiap tahun, dari upaya yang telah
dilakukan ini, telah membuat semua negara tersebut memandang demikian
pentingnya keberadaan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa indonesia
dapat memainkan peran sebagai leader di kawasan dalam konteks maritime,” kata Kasal. “Demikian pula dengan kesuksesan penyelenggaraan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) yang
mengangkat tema kemaritiman dan dihadiri oleh 47 negara, telah semakin
mengokohkan peran Indonesia yang strategis ini, yang harus dipertahankan
dan manfaatkan sebesar-besarnya bagi pembangunan nasional,” tegasnya.
Bidang
kemaritiman sedang menjadi tren pembicaraan saat ini, karena abad-21
merupakan abad maritime, tambah Kasal. “Adanya kelangkaan sumber daya di
darat, telah mengubah arah pembangunan bangsa-bangsa di dunia untuk
lebih berorientasi ke laut. Sebagai contoh, di Laut Tiongkok Selatan
muncul konflik, karena di sana terdapat potensi sumber minyak dan gas
bumi yang cukup besar,” kata Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.
Dalam
seminar yang berlangsung sehari ini, bertindak sebagai moderator adalah
Dra. Jaleswari Pramodhawardani, M. Hum., dan Prof. Dr. Dewi Fortuna
Anwar. Sedangkan para pembicara dalam seminar adalah Prof. Dr.
Hikmahanto Juwono yang akan berbicara dengan topik “Lingkungan Strategis
dan Hubungan Internasional”, Dr. Yudi Latif dengan topik “Kepemimpinan
Nasional dan Politik Pembangunan Maritim”, Prof. Dr. Ir. Tridoyo
Kusumastanto dengan topik “Ekonomi Maritim”, Dr. Rizal Sukma yang akan
berbicara dengan topik “Maritime Security”, serta Dr. Salim Said.
Turut
hadir pada seminar yang diikuti ratusan peserta tersebut antara lain:
Ketua Umum PPAL Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto, para mantan Kepala
Staf Angkatan Laut, para akademisi, para praktisi kemaritiman, serta
para undangan lainnya.
Sumber : TNI AL
No comments:
Post a Comment