AUSTRALIA (MI) : Pada Juli
2012, Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia menandatangani
perjanjian untuk menyerahkan empat pesawat Hercules C-130H Australia
kepada Indonesia. Sebelum dikirim ke Indonesia, empat pesawat tersebut
dibenahi terlebih dulu. Qantas Defence Services (sekarang disebut
Northrop Grumman Intergrated Defence Services) ditunjuk oleh Kemhan
untuk menyelesaikan pekerjaan pembenahan tersebut. C-130H pertama
(A-1330) berangkat dari Australia pada tanggal 27 November 2013. Artikel
ini menguraikan perbaikan dari TNI A-1331 dan pengiriman selanjutnya ke
Indonesia.
Pekerjaan pada TNI A-1331 dimulai pada
Agustus 2013 dan melibatkan strip lengkap dari pesawat dan inspeksi
korosi. Insinyur pesawat melakukan servis dan pemeliharaan untuk pesawat
sesuai jadwal yang telah direncanakan dan disepakati oleh Kemhan dengan
tujuan untuk mengembalikan pesawat setelah servis penuh. Selama periode
enam bulan dalam pekerjaan pemeliharaan pesawat, tim Northrop Grumman
didukung oleh tiga perwakilan teknis TNI-AU.
Setelah pekerjaan tersebut, pesawat
disiapkan untuk dikirim kepada Pemerintah Indonesia. Selama periode ini
perwakilan teknis berkonsultasi dengan Angkatan Udara Australia untuk
mempersiapkan dokumen teknis serah terima. Pada awal April 2014, tim
Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) yang dipimpin oleh
Letkol Catur Martowo Aji tiba di Sydney, Australia untuk meninjau
dokumen tersebut dan pesawat sebelum masa pengujian. Setelah
pemeriksaan, pesawat A-1331 dibersihkan untuk pengujian penerbangan.
Terdapat 12 awak dari TNI-AU yang dipimpin oleh Letkol Adrian Damanik
bertanggung jawab untuk pengujian penerbangan pesawat selama periode 26
-30 April 2014. Setelah uji coba dianggap berhasil, pesawat TNI A-1331
diterbangkan oleh awak TNI-AU ke Townsville di mana pesawatnya diganti
warna dan diberi TNI-AU.
Pada akhir Mei 2014, Letkol Damanik dan
awaknya kembali ke Townsville untuk mengumpulkan TNI A-1331 dengan warna
TNI-AU. Pesawat kembali ke Sydney di mana pesawatnya diperiksa oleh tim
TNI-AU untuk persiapan pengiriman dan persediaan. Pesawat A-1331
akhirnya meninggalkan Richmond pada pagi berkabut 2 Juli 2014 untuk
penerbangan feri kembali ke Jakarta via Darwin. Walah terjadi kerusakan
kecil pada mesin saat di Darwin yang mengakibatkan penerbangan tertunda
24 jam namun penerbangan kembali ke Jakarta berjalan dengan baik.
A-1331 kembali ke pangkalan udara Halim
pada tanggal 4 Juli 2014 di mana tim dari Kemhan dan tim TNI-AU
melakukan penerimaan sepenuhnya. A-1331 kini mengabdi kepada TNI-AU.
Departmen Pertahanan Australia mengucapkan terima kasih kepada
Kementerian Pertahanan Indonesia dan Northrop Grumman atas dukungan
mereka selama program perbaikan TNI A-1331. Dan kami juga turut
berterima kasih kepada semua personil yang terlibat untuk dedikasi dan
profesionalisme mereka dalam mendukung pengiriman A-1331 ke Indonesia.
Sumber : IKAHAN
besi tua dari gurun australia kedatangan nya sudah di depan pintu nkri , besi tua itu berharga jutaan dengan alasan masih layak pakai makanya kebijakan eskusi buat hercules angkut berjalan cepat lancar tampa harus di investegasi badan pemeriksa ke uangan negara .
ReplyDeleteSebenarnya saya sih oke oke saja. Tapi gara2 snowden pikiran saya tertuju bagaimana jika pesawat2 yang kita beli/hibah dari amerika atau campurtangan amerika seperti hercules ini, f-16 atau pesawat keprisiden telah dilengkapi link data ke pusat mata2 amerika yang bisa menyadap pembicaraan atau data2 sensitif seperti radar profile kita dari band atau cakupan wilayah, rutinitas militer, pergerakan2 militer kita, kode2 atau sandi militer, key2 person tiap angkatan dll. #sekedarpikir
ReplyDelete